Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS JUAL BELI PRODUK PAKAIAN IMITASI DI TOKO OTLET BIRU (OB) YOGYAKARTA PRESPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM Aan Masrul
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 2 (2025): Januari
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.54460

Abstract

Abstrak Tren produk fashion Internasional mempengaruhi gaya berpakaian kaula muda. Keterbatasan akses untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan kualitas original serta harga yang tidak terjangkau bagi beberapa kalangan, pengaruh sosial membuat keinginan untuk memiliki pakaian yang sedang tren. Dengan pengaruh lingkungan, media sosial dan orang terdekat. Fenomena ini di manfaatkan oleh pihak penjual pakaian untuk mendapatkan keuntungan dengan membuat barang imitasi yang sangat mirip dengan barang asli untuk mendapatkan konsumen. Harga yang murah serta merek dan bentuk yang sama menjadi daya tarik konsumen untuk membeli barang imitasi di toko Outlet Biru Yogyakarta, mayoritas konsumen merupakan mahasiswa dan masyarakat yang kurang edukasi tentang peraturan pemerintah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Hak Cipta. Hal seperti ini mempengaruhi mental anak muda untuk mementingkan keinginan sementara dari pada kwalitas yang baik. Serta dapat mengurangi minat untuk mencintai produk lokal. Kata kunci: Imitasi, Jual beli, Sosiologi Hukum. Abstract International fashion product trends influence young people's clothing styles. Limited access to get the desired goods with original quality and prices that are unaffordable for some groups, social influences make the desire to have trendy clothes. With the influence of the environment, social media and those closest to you. This phenomenon is exploited by clothing sellers to make a profit by making imitation goods that are very similar to genuine goods to attract consumers. Cheap prices and the same brand and shape attract consumers to buy imitation goods at the Yogyakarta Blue Outlet shop. The majority of consumers are students and people who lack education about government regulations, Law Number 28 of 2014 concerning Copyright. Things like this influence the mentality of young people to prioritize temporary desires rather than good quality. And it can reduce interest in loving local products. Keyword: Buying and selling, Imitation, Sociology of Law.
ANALISIS PERMASALAHAN KASUS PENUTUPAN SPBU PETAMINA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rafiah; Annisa Putri; Aan Masrul
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 2 (2025): Januari
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.54712

Abstract

Abstrak Pelanggaran operasional di beberapa SPBU Pertamina Yogyakarta pada November 2024 telah menyebabkan penutupan beberapa SPBU akibat ketidaksesuaian takaran bahan bakar yang diterima konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab pelanggaran, dampaknya terhadap konsumen dan perusahaan, serta solusi perbaikan yang diperlukan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran ini disebabkan oleh lemahnya sistem pengawasan, manipulasi alat ukur, dan rendahnya kepatuhan terhadap standar operasional. Dampaknya meliputi kerugian finansial dan psikologis bagi konsumen serta penurunan reputasi PT Pertamina. Untuk mengatasi permasalahan ini, direkomendasikan penguatan pengawasan, kalibrasi alat ukur secara berkala, transparansi operasional, penegakan sanksi tegas, dan pelatihan bagi pengelola SPBU. Implementasi langkah-langkah ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan publik, meningkatkan integritas layanan SPBU, dan mencegah pelanggaran serupa di masa depan. Kata Kunci: SPBU Pertamina, pelanggaran operasional, takaran bahan bakar, pengawasan, perlindungan konsumen. Abstract Operational violations at several Pertamina gas stations in Yogyakarta in November 2024 led to closures due to discrepancies in fuel volume provided to customers. This study aims to analyze the causes of violations, their impacts on consumers and the company, and necessary corrective actions. Using a qualitative approach and case study method, data were collected through interviews, field observations, and document reviews. The findings indicate that these violations stem from weak oversight systems, manipulation of measurement tools, and low compliance with operational standards. The impacts include financial and psychological losses for consumers and a decline in Pertamina's reputation. Recommendations include strengthening oversight, periodic calibration of measurement tools, operational transparency, strict enforcement of sanctions, and training for gas station managers. Implementing these measures is expected to restore public trust, enhance service integrity, and prevent similar violations in the future. Keywords: Pertamina gas stations, operational violations, fuel measurement, oversight, consumer protection.