Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Metode Pengendalian Suhu Beton Massa Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Jembatan dengan Pengaliran Air Laut Menggunakan Pipa-pipa PVC didalam Beton Studi Kasus : Pengecoran Pile Cap Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Simbolon, Ruminsar ok; Sutanto, Heri
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 2 (2024): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v8i2.17755

Abstract

Pengecoran konstruksi beton volume besar dan tebal yang diklasifikasikan sebagai beton massa perlu perlakuan khusus, mulai dari proses persiapan dan pelaksanaan. Maksimum temperature puncak dibatasi sampai sebesar 70 ºC dan perbedaan temperature ≤ 20 ºC. Pada umumnya perbedaan suhu (lebih dari 20℃) diantara layer beton akan menyebabkan retak thermal. Pile cap pondasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek termasuk jenis beton massa karena ukuran Ketebalan lebih dari 4 kaki atau 1,3 m (ACI,2010). Berdasarkan hasil analisa temperature puncak yang terjadi sebesar 78.860C melebihi temperature maksimum beton 700C, sehingga perlu dilakukan system pendingin beton pada pile cap. Sistem pendingin yang digunakan adalah metode penyiraman agregat dan pengaliran air melalui pipa-pipa didalam beton. Dari hasil pengamatan thermocouple, suhu dilapisan atas tertinggi yang terjadi mencapai 56 ºC, sedangkan suhu dilapisan tengah tertinggi mencapai 67ºC, dan suhu lapisan bawah adalah 61ºC. hal ini masih masuk dalam syarat maksimum temperature puncak sebesar 70 ºC dan perbedaan temperature ≤ 20 ºC
KONSULTAN PENGAWAS SEBAGAI ALAT PENGENDALI PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN NASIONAL Simbolon, Ruminsar ok; Sutanto, Heri
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 9, No 1 (2025): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v9i1.19891

Abstract

Jasa konsultan pengawas konstruksi digunakan pada proyek berskala kecil, menengah dan besar, dimana konsultan pengawas konstruksi berperan untuk mengelola proyek, sehingga pekerjaan memenuhi terhadap aspek mutu waktu dan biaya. Meskipun demikian, penggunaan jasa konsultasi ini tidak menjamin tujuan suatu proyek berjalan dengan lancar. Justru berbagai permasalahan dalam tahap pelaksanaan sering terjadi. Oleh karena itu, perlu ditinjau apa saja peranan konsultan pengawas konstruksi dan bagaimana implementasi peranan tersebut di lapangan. Sebagai wakil pemilik proyek, konsultan pengawas konstruksi mempunyai wewenang untuk bertindak atas nama pemilik proyek dan bertindak sebagai pemimpin dari pada tim. Konsultan pengawas konstruksi dapat berperan sebagai penasehat, pembantu, dan partner. Keterlibatan konsultan pengawas diharapkan dapat memberikan informasi terpercaya kepada pemilik proyek. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, konsultan pengawas melakukan koordinasi terhadap pengadaan material, peralatan juga terhadap seluruh proses pembangunan. Proyek pembangunan konstruksi longsoran ruas jalan Tanjung Selor - Malinau, khususnya pada pekerjaan struktur menunjukkan adanya keterlambatan waktu pelaksanaan yang di sebabkan beberapa factor antara lain, kurangnya tenaga kerja, kurangnya koordinasi di lapangan, keterlambatan mobilisasi alat bor, dan gangguan cuaca. Sehingga pada realisasinya pekerjaan sering mengalami keterlambatan