Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Elemen Dalam Pembentukan Permukiman Tradisional Masyarakat Adat Kawasan Ammatoa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba Arisaputri, Sri Batara Nurfajri; Mazaya, Ulfa; Purnama, Ria; Anila, Chaeria
Jurnal Peweka Tadulako Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal PeWeKa Tadulako
Publisher : Prodi PWK Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/peweka.v3i2.34

Abstract

Permukiman, dalam konteks budaya, dapat berkembang menjadi permukiman tradisional yang menjadi simbol identitas dan kepercayaan masyarakat yang memiliki karakteristik dan ciri yang khas. Konsep elemen utama pembentuk permukiman yaitu alam (nature), manusia (man), masyarakat (society), lindungan (shells) dan jaringan (network). Kawasan Adat Ammatoa merupakan salah satu permukiman tradisional di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan hukum adat yang sangat kental, terbentuk dari elemen utama permukiman. Masyarakat adat Ammatoa memiliki aturan Pasang ri Kajang yang bersifat sakral secara turun temurun, salah satu yang berkaitan dengan lingkungan berbunyi "Anjo boronga anre nakulle nipanraki. Punna nipanraki boronga, nupanraki kalennu" (hutan tidak boleh dirusak, bila engkau merusaknnya, sama halnya engkau merusak dirimu sendiri). Tujuan dari penelitian ini, adalah mengidentifikasi elemen yang membentuk permukiman dari Doxidis (1968) yang terdapat di permukiman tradisional kawasan adat Ammatoa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan metode analisis yang digunakan adalah etnografi dan analisis behavior mapping dengan tipe person centered maps. Variabel penelitian ini adalah elemen pembentuk permukiman yang terdiri dari fisik alam, manusia, masyarakat, bangunan, dan jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen pembentuk permukiman di Kawasan Adat Ammatoa secara fisik alam adalah hutan lindung yang juga merupakan lokasi ritual adat dengan elemen manusia dan masyarakat. Ritual ini berkontribusi pada pola bermukim dalam membentuk permukiman tradisional.
Identifikasi dan Analisis Rumah Sehat Berdasarkan Standar Kementerian Kesehatan (Studi Kasus: Gampong Mulia, Kota Banda Aceh) Arisaputri, Sri Batara Nurfajri; Elysa Wulandari; Nini Rahayu Nur; Shabira Salsabila
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A healthy home is a crucial indicator in establishing liveable settlements and supporting the overall well-being of residents. This study aims to identify and analyse the condition of healthy homes in Gampong Mulia, Kuta Alam Subdistrict, Banda Aceh City, based on indicators established by the Indonesian Ministry of Health. The location was selected due to its dense urban character and its status as a recipient area for post-tsunami housing assistance following the 2004 disaster. Over time, many of these aid houses have been repurposed as rental housing, leading to variations in physical conditions and resident behaviours. A descriptive quantitative method was applied, using field surveys and interviews. Twenty-five sample houses across five village zones were assessed based on three components: physical condition, sanitation facilities, and resident behaviour. The results show that 88% of the houses meet the criteria for healthy homes (total score ≥ 1,068), while 12% fall below the standard, all of which are located in Tgk. Di Leupeu Hamlet—an area with a notable concentration of rental units. The highest average score was for resident behaviour (425), followed by physical condition (534), and sanitation (322). This research highlights the need for targeted interventions, particularly in post-disaster communities, to support sustainable and equitable settlement planning.