Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI GURU DALAM MENGHADAPI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Andika Adinanda Siswoyo; Nadhifah Mochtar; Maya Aulia Ramadhany; Nur Anisa
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/2qcdeb62

Abstract

Penelitian ini mengangkat permasalahan kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi pecahan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi pecahan dan bagaimana strategi atau upaya yang diterapkan oleh guru untuk membantu siswa menghadapi kesulitan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus, yang mengamati secara mendalam situasi nyata di lapangan. Peneliti mengumpulkan data tersebut melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan instrumen berupa alat perekam suara dan buku catatan wawancara. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik analisis data seperti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi pecahan yaitu meliputi kesulitan dalam membedakan pecahan biasa, pecahan desimal, dan persen, serta kesulitan dalam melakukan konversi antarpecahan. Kesulitan ini terutama disebabkan oleh ketidakmampuan siswa dalam melakukan operasi hitung dasar seperti penjumlahan, perkalian, dan pembagian. Terdapat dua faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa, yaitu faktor dari dalam atau diri sendiri (kemampuan kognitif siswa) dan faktor dari luar atau linkungan (metode pengajaran atau lingkungan belajar). Untuk menghadapi kesulitan tersebut, guru menerapkan beberapa strategi, antara lain memvariasikan proses belajar mengajar, menggunakan media dan alat peraga, menerapkan pendekatan kontekstual dan individual, serta menggunakan penilaian diagnostik kognitif untuk memahami kebutuhan siswa. Untuk mengukur keberhasilan strategi yang diterapkan, guru melakukan evaluasi dengan menggunakan penilaian formatif dan sumatif. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa strategi yang diterapkan guru untuk menghadapi kesulitan belajar siswa adalah menyiapkan metode, model, dan pendekatan sesuai kebutuhan masing-masing siswa, sehingga proses pembelajaran dapat lebih bermakna dan siswa lebih mengetahui tentang materi pecahan.
PERAN FILSAFAT DALAM MENGEMBANGKAN POLA PIKIR KRITIS SISWA DI ERA AI Nadhifah Mochtar; Dya Qurotul A'yun
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/xaydvn55

Abstract

Kemajuan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan, telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Menurut Hanila dan Alghaffaru, kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk mengembangkan sistem yang cerdas dan dapat berpikir layaknya manusia. Salah satu contoh penerapannya adalah Chat GPT, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks yang hampir serupa dengan tulisan manusia. Meskipun memberikan kemudahan, penggunaan AI yang tidak terkontrol bisa mengurangi kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa akibat ketergantungan berlebihan terhadap teknologi. Dalam hal ini, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran filsafat pendidikan dalam mengembangkan pola pikir kritis siswa di zaman ketika AI mendominasi. Pendidikan sedang menghadapi tantangan besar untuk menggabungkan teknologi modern dengan pengembangan karakter dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan teknologi secara berlebihan dapat berdampak negatif terhadap konsentrasi, kreativitas, dan kemampuan analitis siswa. Filsafat pendidikan sangat penting karena memberikan dasar nilai, moral, dan etika yang dapat menjawab tuntutan zaman modern. Dalam penelitian ini, metode kualitatif dengan pendekatan tinjauan pustaka digunakan untuk menganalisis penerapan filsafat dalam pendidikan untuk mengatasi tantangan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa filsafat, melalui pembelajaran logika, retorika, dan pendekatan reflektif, dapat membantu siswa dalam menilai argumen, mengidentifikasi kesalahan logika, serta memahami berbagai sudut pandang. Selain itu, peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung eksplorasi, diskusi, dan refleksi yang mendalam. Sebagai kesimpulan, filsafat pendidikan memberikan jawaban strategis untuk mempersiapkan generasi dengan keterampilan berpikir kritis, karakter yang kuat, dan pemahaman moral yang solid. Penerapan filsafat dalam kurikulum serta pemanfaatan teknologi secara bijak merupakan langkah krusial untuk menghadapi kompleksitas di masa yang akan datang.