Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEPEMIMPINAN DALAM PERUBAHAN MANAJEMEN SDM LEMBAGA DAKWAH (Studi Kasus: Pondok Pesantren Ijtihad AlMa'arif NU) Heny May Widiyawati; Cecep Castrawijaya
JURNAL RUMPUN MANAJEMEN DAN EKONOMI Vol. 2 No. 3 (2025): Mei
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jrme.v2i3.4399

Abstract

Kepemimpinan merupakan suatu standar perilaku yang akan digunakan oleh seseorang ketika mengarahkan perilaku orang lain. Ketika proses kepemimpinan dilakukan, maka pemimpin mengarahkan bagaimana sikap kepemimpinannya. Pemimpin memiliki kemampuan untuk mengarahkan seseorang seperti karyawan dan anggota. Dan pemimpin juga memiliki keahlian dalam dirinya yang dapat mengarahkan semua anggota, agar dapat mencapai tujuan dalam lembaga. Kepemimpinan merupakan suatu sikap yang dapat mengarahkan seseorang untuk percaya diri dan bekerja sama berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh anggotanya. Pemimpin dapat menunjukkan kekuasaan atas kemampuan yang dimilikinya yang telah mampu mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perubahan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam setiap organisasi, termasuk lembaga dakwah Islam yang berperan sebagai agen transformasi sosial dan spiritual. Dalam konteks ini, kepemimpinan memegang peranan yang strategis dalam mengarahkan dan mengelola perubahan, khususnya dalam aspek manajemen sumber daya manusia (SDM). Abstrak ini mengkaji bagaimana gaya kepemimpinan yang adaptif, visioner, dan partisipatif dapat menjadi katalisator dalam meningkatkan kinerja, komitmen, dan profesionalisme SDM di lembaga dakwah Islam. Fokus utamanya adalah pada upaya pembaruan struktur organisasi, peningkatan kapasitas pendakwah dan tenaga pendukung, serta internalisasi nilai-nilai dakwah Islam dalam sistem kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan yang dipimpin oleh pendekatan kolaboratif dan berbasis nilai dapat memperkuat daya saing lembaga dakwah Islam sekaligus menjaga integritas misi Islam. Oleh karena itu, kepemimpinan menjadi kunci dalam mengelola dinamika perubahan dan membentuk budaya kerja yang berkelanjutan di era modern.
Macam-Macam Gharar (Gharar Katsir Dan Khofi) Dan Aplikasinya Di Lembaga Keuangan Syariah: Akad Dalam Transaksi Syariah Dan Aplikasinya Di Bank Syariah Heny May Widiyawati; Zen, Mohammad
Maro: Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/maro.v7i2.11564

Abstract

Dalam muamalah (jual beli) terdapat sistem ketidakjelasan atau disebut dengan gharar. Gharar dapat muncul dalam berbagai bentuk dan situasi, dan pemahaman yang mendalam tentang beragam jenis gharar menjadi penting untuk menghindari atau mengurangi dampaknya dalam transaksi. Gharar dapat diartikan sebagai bentuk jual beli yang didalamnya mengandung unsur-unsur ketidakjelasan. Dari semuanya mengakibatkan hasil yang tidak pasti dalam melakukan transaksi atau jual beli.dasar hukum gharar adalah haram. Adapun metode penelitian yang dilakukan agalah metode kualitatif.
Wakaf Produktif Al Azhar Mendistribusikan Filantropi Islam Meningkatkan Ekonomi Umat Heny May Widiyawati; Muhamad Zen; Fatmawati
Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam Volume 5, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam (JRKPI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrkpi.v5i1.6796

Abstract

Abstract. Productive waqf is an important instrument in the development of the Islamic economy, with the potential to improve community welfare through the distribution of philanthropic products. This research analyzes the promotional strategies implemented by Al Azhar in distributing Islamic philanthropic products and their impact on the economy of the community. The research method uses a qualitative approach with literature analysis from journals, books, and reports from relevant institutions. The research results show that social media-based promotion strategies, community collaboration, and public education have increased community participation in productive waqf. This study emphasizes that innovative approaches and digitalization can strengthen the role of waqf in the economic development of the Muslim community. Abstrak. Wakaf produktif merupakan instrumen penting dalam pengembangan ekonomi umat Islam, berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui distribusi produk filantropi. Penelitian ini menganalisis strategi promosi yang diterapkan oleh Al Azhar dalam mendistribusikan produk filantropi Islam serta dampaknya terhadap ekonomi umat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis literatur dari jurnal, buku, dan laporan lembaga terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi berbasis media sosial, kolaborasi komunitas, dan edukasi publik telah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam wakaf produktif. Studi ini menekankan bahwa pendekatan inovatif dan digitalisasi dapat memperkuat peran wakaf dalam pembangunan ekonomi umat Islam.
Konsep Inovasi Kewirausahaan di Era Disruptif Heny May Widiyawati; Cecep Castrawijaya
Journal of Business Economics and Management | E-ISSN : 3063-8968 Vol. 2 No. 1 (2025): Juli - September
Publisher : GLOBAL SCIENTS PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines how entrepreneurs innovate in an era of disruption when technology is rapidly changing the business landscape. The study identified three key success factors: the ability to adapt quickly to change, a customer-focused approach, and strategic partnerships. Entrepreneurs who view disruption as an opportunity rather than a threat have a success rate three times higher than others. The findings suggest that modern entrepreneurial innovation extends beyond product development to business model transformation, digital technology adoption, and stakeholder relationship building. The study concludes that entrepreneurs who succeed in a disruptive environment must be able to embrace change, maintain a customer focus, and develop flexible strategies to navigate current market volatility.