Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Guru MI dalam Membentuk Etika Digital pada Peserta Didik di Era Media Sosial Ulfa Nurfitri Aprilia; Fitri Hidayati Lestari; Linda Ayu Sahara; Suttrisno Suttrisno
Harmoni Pendidikan : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2025): Harmoni Pendidikan : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/hardik.v2i2.1223

Abstract

The abstract of this research aims to explore the strategies implemented by Madrasah Ibtidaiyah (MI) teachers in forming digital ethics in students in the era of social media. With the increasing use of social media among children and teenagers, digital ethics education has become crucial to ensure that students can use technology wisely and responsibly. This research uses a qualitative approach with data collection methods through in-depth interviews, direct observation, and analysis of curriculum documents. The research results show that MI teachers integrate character values ​​into digital ethics learning, utilize group discussions, and use technology as a learning tool. Apart from that, collaboration with parents has also proven important in supporting digital ethics education. Despite challenges such as limited technological infrastructure and differences in student backgrounds, suggestions for increasing the effectiveness of digital ethics education include increasing teacher capacity, systematic curriculum development, and parental involvement. Thus, this research provides insight into the importance of digital ethics education in MI and the strategies that can be implemented to form an intelligent and characterful young generation in the era of social media. without any references or formulas.
PERAN AKHLAQ TASAWUF DALAM MENANAMKAN NILAI SPIRITUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Rafi Ajrul Baha Udin; Halimatul Lutfiyah; Linda Ayu Sahara; Muhammad Romadlon Habibullah
JURNAL ILMIAH RESEARCH STUDENT Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jirs.v2i1.3657

Abstract

Penerapan akhlak sufi dalam mengajarkan nilai-nilai spiritual kepada peserta didik sekolah dasar merupakan langkah mendasar dalam membentuk pribadi keagamaan yang baik sejak usia dini. Moralitas sufi berakar pada ajaran Islam tentang penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dan penguatan hubungan seseorang dengan Allah, serta menekankan pentingnya kejujuran, ketulusan, kasih sayang, dan kerendahan hati dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak sekolah dasar berada dalam masa perkembangan yang kritis dan nilai-nilai moral dan spiritual dapat diajarkan secara efektif melalui pendekatan yang disesuaikan dengan sifatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi metode penerapan akhlak Sufi di lingkungan sekolah dasar, menganalisis efektivitasnya, dan mengeksplorasi tantangan yang dihadapinyaPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam terhadap guru, orang tua dan siswa, serta analisis dokumen kurikulum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akhlak tasawuf dilakukan melalui berbagai cara, seperti amalan doa sehari-hari (doa, dzikir, permohonan), serta transmisi nilai-nilai spiritual melalui kisah-kisah inspiratif dari masyarakat. Ini menunjukkan bahwa hal itu mungkin terjadi. Al-Qur'an dan Hadits B. Menciptakan budaya sekolah yang kondusif bagi pengembangan spiritual, termasuk kegiatan pembelajaran agama, pengajaran, dan kerja sosial. Lebih lanjut, keteladanan guru sebagai teladan menjadi faktor penting dalam penanaman nilai-nilai tasawuf pada siswa. Penerapan ini telah memberikan dampak positif yang signifikan sebagai berikut: B. Meningkatkan kesadaran spiritual peserta didik, mempererat hubungan dengan Allah SWT, dan mengembangkan karakter yang mencerminkan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, kesabaran, dan saling menghormati. Namun penelitian ini menunjukkan sejumlah tantangan, termasuk kurangnya pemahaman mendalam tentang moralitas sufi di kalangan pendidik dan terbatasnya waktu untuk memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum yang sudah sibuk. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan moralitas tasawuf merupakan strategi yang efektif untuk mengembangkan kesadaran spiritual dan moral pada anak sekolah dasar, asalkan didukung oleh sinergi antara sekolah, keluarga dan masyarakat, saya simpulkan. Rekomendasinya antara lain melatih para pendidik dalam etika tasawuf, mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel, dan memperkuat komunikasi antara orang tua dan sekolah untuk menjamin keberlangsungan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Implementasi Gerakan Budaya Literasi Sekolah melalui Program MACALAS di kelas 3 MI AL Makmur Mayangrejo Midya Yuli Amreta Neyha Fadlilatul Ainia; Linda Ayu Sahara; Fitri Hidayati Lestari; Ulfa Nur Fitri Aprilia
BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan Vol. 3 No. 3 (2025): BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/blaze.v3i3.2898

Abstract

This community service is driven by by the implementation of innovative programs in strengthening literacy and numeracy cultural methods. Therefore, innovation is needed in the application of (MacaLas) literacy to help improve and train students' abilities in reading, writing and conveying ideas. This research uses qualitative methods by collecting data through interviews, observation and document collection. The results of research at MI Al Makmur show that teachers implement various things through (MacaLas) activities at MI Al Makmur Mayangrejo which are carried out regularly with varied learning. method for running the (MacaLas) program. Apart from the variety of methods, the learning media and syntax used also vary. One of the unresolved concerns is the low interest in reading among Indonesian students. Moreover, when books are the only source of information, reading activities have not become a primary need for Indonesia's young generation. Now, even though knowledge can be accessed through various media and e-books are available anytime and anywhere, the level of interest in reading in Indonesia is still relatively low. Reading activities have not yet become a priority in people's lives in the country, School Literacy Movement initiatives have progressed through several levels, beginning with routine reading habits, moving into development, and culminating in integration within learning activities The positive impacts seen are student attitudes that reflect a high literacy ecosystem
Implementasi Word Puzzle untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Nurul Mahruzah Yulia; Fitri Hidayati lestari; Ulfa Nurfitri Aprilia; Neyha Fadlilatul A’inia; Linda Ayu Sahara
BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan Vol. 3 No. 3 (2025): BLAZE : Jurnal Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/blaze.v3i3.2909

Abstract

Language skills are important skills that must be possessed by students of Madrasah Ibtidaiyah (MI) to support the learning process and daily life. However, in practice, there are still many students who have difficulty in developing language skills, such as in vocabulary, reading, and writing. One solution that can be applied is the use of interesting learning media, such as word puzzles. This study aims to examine how the implementation of word puzzle media can improve students' language skills at MI. The method used in this study is a literature review, by examining various sources and previous research results related to the use of word puzzles in language learning. The results of the study show that word puzzles can help increase interest in learning, enrich vocabulary, and train students' reading and writing skills in a fun way. In addition, word puzzles also encourage students to think critically and actively in the learning process. Thus, the use of word puzzles as a language learning medium at MI is highly recommended to improve students' language skills effectively.
Implementasi Gerakan Budaya Literasi Sekolah melalui Program MACALAS di kelas 3 MI AL Makmur Mayangrejo Midya Yuli Amreta; Neyha Fadlilatul Ainia; Linda Ayu Sahara; Fitri Hidayati Lestari; Ulfa Nur Fitri Aprilia
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : JURRIPEN : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v4i2.5552

Abstract

This community service is driven by by the implementation of innovative programs in strengthening literacy and numeracy cultural methods. Therefore, innovation is needed in the application of (MacaLas) literacy to help improve and train students' abilities in reading, writing and conveying ideas. This research uses qualitative methods by collecting data through interviews, observation and document collection. The results of research at MI Al Makmur show that teachers implement various things through (MacaLas) activities at MI Al Makmur Mayangrejo which are carried out regularly with varied learning. method for running the (MacaLas) program. Apart from the variety of methods, the learning media and syntax used also vary. One of the unresolved concerns is the low interest in reading among Indonesian students. Moreover, when books are the only source of information, reading activities have not become a primary need for Indonesia's young generation. Now, even though knowledge can be accessed through various media and e-books are available anytime and anywhere, the level of interest in reading in Indonesia is still relatively low. Reading activities have not yet become a priority in people's lives in the country, School Literacy Movement initiatives have progressed through several levels, beginning with routine reading habits, moving into development, and culminating in integration within learning activities The positive impacts seen are student attitudes that reflect a high literacy ecosystem