Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN ONTOLOGI DALAM MEMBANGUN SISTEM EKONOMI YANG ADIL : MENGKAJI INTERAKSI TAUHID DAN KEADILAN Abdurrahman Abdurrahman; M Sawal Pitriyadi; Rafli Aditya Ramadhan S; Ahmad Wahyudi Zein
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i1.3540

Abstract

Abstrak ini membahas peran ontologi dalam membangun sistem ekonomi Islam yang adil, dengan fokus pada interaksi antara konsep Tauhid dan keadilan. Sistem ekonomi Islam didasarkan pada prinsip Tauhid, yang menegaskan keesaan Allah sebagai pencipta dan penguasa segala sesuatu. Hal ini mengimplikasikan bahwa semua sumber daya di bumi adalah milik Allah, dan manusia hanya sebagai khalifah yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memanfaatkannya dengan adil. Keadilan, sebagai prinsip moral fundamental dalam Islam, menjadi manifestasi praktis dari Tauhid dalam kehidupan ekonomi. Keadilan mencakup aspek distributif, prosedural, dan komutatif, memastikan bahwa semua pihak mendapatkan haknya secara adil dan merata. Interaksi antara Tauhid dan keadilan menciptakan sistem ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan dan keadilan sosial, serta menghindari eksploitasi dan ketidaksetaraan. Pengembangan sistem ekonomi Islam yang adil membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang konsep Tauhid dan keadilan, serta implementasinya dalam kebijakan ekonomi dan perilaku individu.Abstrak ini membahas peran ontologi dalam membangun sistem ekonomi Islam yang adil, dengan fokus pada interaksi antara konsep Tauhid dan keadilan. Sistem ekonomi Islam didasarkan pada prinsip Tauhid, yang menegaskan keesaan Allah sebagai pencipta dan penguasa segala sesuatu. Hal ini mengimplikasikan bahwa semua sumber daya di bumi adalah milik Allah, dan manusia hanya sebagai khalifah yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memanfaatkannya dengan adil. Keadilan, sebagai prinsip moral fundamental dalam Islam, menjadi manifestasi praktis dari Tauhid dalam kehidupan ekonomi. Keadilan mencakup aspek distributif, prosedural, dan komutatif, memastikan bahwa semua pihak mendapatkan haknya secara adil dan merata. Interaksi antara Tauhid dan keadilan menciptakan sistem ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan dan keadilan sosial, serta menghindari eksploitasi dan ketidaksetaraan. Pengembangan sistem ekonomi Islam yang adil membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang konsep Tauhid dan keadilan, serta implementasinya dalam kebijakan ekonomi dan perilaku individu.
Pemberdayaan Ibu-Ibu melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan Nuragustin Nuragustin; Rafli Aditya Ramadhan S; Hanif Abrar; Friyadi Hamonangan; Yahfizham Yahfizham
Nusantara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2025): November: NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v5i4.6845

Abstract

This Community Service Program (KKN) was implemented as an effort to address the health and environmental risks associated with the use of chemical-based dishwashing soap. The program’s lack of knowledge and skills in making natural household products among women underpins the program’s implementation. The goal was to raise awareness and empower women through training in making environmentally friendly dishwashing soap. The program was conducted at the Women’s Witness Building and included outreach, demonstrations, hands-on practice, discussions, and the sharing of results. During the workshop, participants were taught how to make soap using simple ingredients such as baking soda, liquid soap, water, and the addition of glycerin, dyes, and fragrances. The results demonstrated high enthusiasm from the participants, reflected in their active involvement during the workshop and their understanding of the benefits of natural products. This activity not only improved the women’s skills but also encouraged a frugal, healthy, and environmentally conscious lifestyle.