Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial

Evaluasi Kegiatan Pembinaan Kepribadian Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bojonegoro Dengan Menggunakan Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) Yudha Reza Pratama; Wido Cepaka Warih
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.1883

Abstract

Pembinaan narapidana di Lapas Kelas IIA Bojonegoro bertujuan membentuk kepribadian, kesadaran hukum, dan kesiapan sosial, tetapi efektivitasnya masih terhambat keterbatasan SDM, fasilitas, modul terstandar, partisipasi bermakna, serta overkapasitas yang berkontribusi pada tingginya residivisme. penelitian ini mengevaluasi program menggunakan Model CIPP melalui desain kualitatif deskriptif dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam (petugas, pembimbing, warga binaan), dan analisis dokumen, memastikan kredibilitas lewat triangulasi dan analisis tematik; hasil menunjukkan peningkatan religiusitas, disiplin, regulasi emosi, dan kesiapan sosial, namun rasio petugas–warga binaan yang timpang, celah infrastruktur, dan lemahnya evaluasi longitudinal berbasis data menurunkan daya guna; secara CIPP, konteks sudah selaras kebutuhan, sementara input dan proses perlu penguatan, dan produk menunjukkan perbaikan perilaku yang belum konsisten menekan residivisme; implikasinya ialah kebutuhan kurikulum terstruktur-partisipatif, peningkatan kapasitas petugas, dukungan infrastruktur, integrasi teknologi pembelajaran dan monitoring, perluasan kolaborasi multipihak, serta harmonisasi kebijakan berbasis bukti untuk memastikan keberlanjutan hasil dan keberhasilan reintegrasi.
Model Goal-Based Evaluation Pada Program Pembinaan Kepribadian Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun Al Hakim , Dimas; Wido Cepaka Warih
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2050

Abstract

Perubahan paradigma dalam sistem pemasyarakatan menegaskan bahwa pembinaan narapidana tidak hanya berorientasi pada hukuman, melainkan pada pembentukan karakter dan reintegrasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pembinaan kepribadian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun dengan menggunakan model Goal-Based Evaluation. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi, dengan melibatkan petugas lapas dan narapidana sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan, seperti pondok pesantren dan pendidikan S1 Agribisnis, memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran spiritual, kedisiplinan, dan tanggung jawab, meskipun masih terdapat hambatan berupa keterbatasan fasilitas, overcrowding, dan keterbatasan sumber daya manusia. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya strategi pembinaan yang berkesinambungan, berbasis nilai, serta didukung oleh kolaborasi multi-pihak untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program pembinaan kepribadian di lapas
Model Evaluasi Kirkpatrick Pada Program Pembinaan Kemandirian Dalam Menumbuhkan Life Skills Narapidana di Lapas Perempuan Kelas III Kendari Novita Wardani Tambunan; Wido Cepaka Warih
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2072

Abstract

Pembinaan kemandirian di lembaga pemasyarakatan merupakan strategi penting untuk mempersiapkan narapidana kembali ke masyarakat secara bermartabat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pembinaan kemandirian di Lapas Perempuan Kelas III Kendari. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan model evaluasi Kirkpatrick yang mencakup empat dimensi: Reaction, Learning, Behavior, dan Result. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi Reaction narapidana memberikan respon positif karena program sesuai minat dan bakat mereka; pada dimensi Learning terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan, kepercayaan diri, serta sikap positif; pada dimensi Behavior narapidana menunjukkan perubahan perilaku yang lebih disiplin, produktif, dan bertanggung jawab; sedangkan pada dimensi Result mereka mampu menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat serta menunjukkan kesiapan untuk hidup mandiri setelah bebas. Implikasi penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan fasilitas, pelatih profesional, serta strategi pemasaran produk agar pembinaan kemandirian lebih optimal dan berkelanjutan
Model Evaluasi Kirkpatrick Dalam Program Pembinaan Kepribadian di Lapas Kelas IIA Serang Fahri Rizqi; Wido Cepaka Warih
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2139

Abstract

Overkapasitas di lembaga pemasyarakatan menimbulkan dampak prisonisasi yang berkontribusi pada tingginya angka residivis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program pembinaan kepribadian di Lapas Kelas IIA Serang dengan menggunakan Model Evaluasi Kirkpatrick yang meliputi empat dimensi yaitu reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi reaksi, narapidana merespon positif kegiatan pembinaan seperti band, hadroh, pengajian, dan pramuka dengan antusiasme yang tinggi. Pada dimensi pembelajaran, narapidana memperoleh pengetahuan baru, peningkatan keterampilan, serta perubahan sikap ke arah yang lebih baik. Dimensi perilaku memperlihatkan adanya internalisasi nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan spiritualitas yang tercermin dalam aktivitas sehari-hari. Pada dimensi hasil, program pembinaan berdampak positif pada peningkatan produktivitas, kesiapan reintegrasi sosial, dan motivasi untuk tidak mengulangi tindak pidana. Namun, terdapat hambatan seperti keterbatasan petugas, sarana prasarana yang tidak memadai, minimnya tenaga ahli, belum adanya SOP khusus, kurangnya kerjasama eksternal, dan ketiadaan penghargaan formal bagi narapidana
Model Evaluasi Cse-Ucla Pada Program Pembinaan Kepribadian Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Padang Sidempuan Ronaldo Efraim Lubis; Wido Cepaka Warih
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pembinaan kepribadian narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Padang Sidempuan, Indonesia, dengan menggunakan model evaluasi CSE-UCLA. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Informan terdiri atas pejabat struktural lembaga, petugas pembinaan, serta narapidana yang aktif mengikuti kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan kepribadian, khususnya melalui kegiatan ibadah Nasrani dan kepramukaan, telah menjawab kebutuhan spiritual, moral, dan sosial narapidana. Program ini dirancang secara sistematis dan rutin, meskipun masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan jumlah tenaga pembina yang profesional, sarana prasarana yang belum memadai, serta inkonsistensi partisipasi dari warga binaan. Pada tahap evaluasi formatif, ditemukan bahwa sebagian besar narapidana menunjukkan keterlibatan aktif dalam kegiatan, yang berkontribusi pada peningkatan disiplin, solidaritas sosial, dan semangat hidup. Sementara itu, evaluasi sumatif mengindikasikan adanya perubahan perilaku yang positif, termasuk dalam hal pengendalian emosi, kesadaran hukum, dan peningkatan kehidupan spiritual