Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Network Pharmacology Approach to Acalypha indica L. and Plumbago zeylanica L. As Anti-Rheumatoid Arthritis Candidates Dini Afriliza; Rina Herowati; Ana Indrayati
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v11i22024.204-218

Abstract

Background: Rheumatoid arthritis (RA) is a chronic autoimmune disease that can reduce quality of life. Currently, the goal of therapy is to achieve remission and prevent joint damage and disability. Acalypha indica L. and Plumbago zeylanica L. are known to be involved in rheumatoid pathogenesis. Objective: This study aimed to determine the compounds in Acalypha indica L. and Plumbago zeylanica L. that correlate with target proteins and anti-rheumatoid arthritis mechanisms. Methods: Plant compound data were collected from the KNApSAcK and IMPPAT databases, target protein data were collected using the KEGG pathway, validated using UniProt, and protein-protein interactions were analyzed using STRING. Target protein prediction using SwissTarget Prediction and SEA. Visualization of network pharmacology profiles using Cytoscape software based on the correlation between plant compounds and target proteins. Results: Acalypha indica L., which correlates with target proteins, contained quinine, gallotannin, 1,4 benzoquinone, chrysin, and kaempferol. For Plumbago zeylanica L., the compounds were vanillic acid, cinnamic acid, plumbagin, isoaffinetin, isoorientin, isovitexin, methylnaphthazarin, l-tryptophan, beta-sitosterol, stigmasterol, ficusin, suberosin, and quercetin 3-ol-rhamnoside. Conclusion: Network pharmacology visualization results showed that both Acalypha indica L. and Plumbago zeylanica L. correlated with disease target proteins in their respective rheumatoid arthritis signaling pathways.
SOSIALISASI POTENSI AKTIVITAS ANTIPIRETIK DAUN KACAPIRING DI KELURAHAN 9 ILIR KECAMATAN ILIR TIMUR 3 KOTA PALEMBANG Sigit Cahyo H; Khairunnisa; Yunilda Rosa; Wulandari; Dini Afriliza
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v2i2.465

Abstract

Demam adalah reaksi tubuh terhadap infeksi dan kondisi sakit lainya. Saat demam, suhu tubuh menjadi lebih tinggi dari suhu normal (36-37℃) bila di ukur dengan termometer yang di letakan di lidah atau di bawah ketiak. Salah satu obat yang sering di gunakan masyarakat untuk menurunkan demam adalah paracetamol. Paracetamol. Parecetamol lebih aman digunakan, hanya saja pengunaan obat ini dalam waktu lama menyebabkan kerusakan pada ginjal, otak, liver (hepatotoksik), ganguan pada sistem pencernaan, mekanisme sistem percernaan, mekanisme sistem pernapasan dan berdampak efek hematologi. Oleh karena itu perlu di carikan solusi untuk mengurangi efek samping dari tindakan tersebut, salah satunya dengan mengunakan jenis tanaman tradisional yang di percaya sebagai bahan terapi demam. Kegiatan penyuluhan dilakukan di Kelurahan 9 Ilir Kec. Ilir Timur 3 yang diikuti oleh 20 orang yang berasal dari daerah sekitar dengan memberikan paparan materi dantanya jawab. Hasil kegiatan menunjukan bahwa masyarakat di Kelurahan 9 Ilir Kec. Ilir Timur 3 mampu memahami penyebab demam dan cara mengatasinya dengan menggunakan kacapiring sebagai alternatif pengobatan demam.