Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Teknik Manajemen Waktu Bagi Remaja Karang Taruna Rengas Pulau Medan Sinambela, Yusnia; Sihombing, Eni Monaliska; Sinaga, Rommel
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i4.7753

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan manajemen waktu bagi para remaja anggota Karang Taruna. Pada umumnya remaja karang taruna masih menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif diluar jam persekolahan. Remaja karang taruna belum mampu memanajemen waktunya dengan baik, karena remaja belum mampu memprioritaskan setiap kegiatan sehari-hari. Metode kegiatan pengabdian adalah sosialisai dan pelatihan yang  terdiri dari tiga tahap yaitu pra kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi. Pelaksaan kegiatan dengan memberikan pemaparan mengenai pentingnya manajemen waktu dan melatih peserta untuk memanajemen waktu dengan teknik yang dipaparkan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan disimpulkan bahwa 100% peserta sudah mampu menyusun majemen waktu nya sesuai kebutuhan yang prioritas dan 86,67 % peserta memiliki memiliki komitmen untuk menjalankan manajemen waktu yang sudah disusun.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KOMPRES HANGAT DENGAN PENURUNAN DISMENOREA DI SMA PERGURUAN ADVENT 1 MEDAN TAHUN 2024: Nama Penulis : Eni Monaliska Sihombing Sihombing, Eni Monaliska
EVIDANCE BASSED JOURNAL Publikasi Vol. 5 | Edisi 3 | Desember 2024
Publisher : Media LPPM Sehati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenore adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah selama menstruasi. Rasa nyeri dapat disertai perasaan kram, mual, muntah, diare dan pusing. Ada beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri akibat dismenore yaitu salah satunya kompres hangat. Kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri.Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu Jenis penelitian ini adalah survei analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu remaja putri di Perguruan Advent 1 Medan. Sampel pada penelitian ini dengan menggunakan accidental Sampling, yaitu sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian sebanyak 48 orang. Hasil penelitian menunjukkan diketahui bahwa dari 48 responden remaja putri, mayoritas remaja putri memiliki pengetahuan dengan kategori kurang sebanyak 30 orang (62.5%), dan minoritas yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 orang (8,3%). diketahui bahwa dari 48 responden remaja putri, mayoritas yang melakukan sebanyak 18 orang (37.5%) dan minoritas yang tidak melakukan sebanyak 30 orang (62.5%). Terdapat hubungan Pengetahuan Remaja Putri Dengan Penurunan Dismenorea nilai p 0.000< 0,05 sehingga ada hubungan Pengetahuan Remaja putri Tentang Kompres Hangat Dengan Penurunan Dismenorea di Perguruan SMA Advent Medan Tahun 2024 Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada hubungan antara Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kompres Hangat Dengan Penurunan Dismenorea di Perguruan SMA Advent Medan Pada Tahun 2024. Disarankan kepada remaja putri agar selalu ikut serta dalam setiap penyuluhan yang diberikan tenaga kesehatan agar pengetahuan remaja dapat bertambah sehingga tindakannya juga bisa menjadi lebih baik.
FACTORS INFLUENCING MATERNAL ACTIONS TOWARDS CIRCUMCISION IN GIRLS IN PASAR PARGARUTAN VILLAGE, ANGKOLA TIMUR DISTRICT, SOUTH TAPANULI REGENCY sihombing, eni monaliska; Ibrahim, Ibrahim
J-Kesmas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat (The Indonesian Journal of Public Health) Vol 12, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/j-kesmas.v12i1.12119

Abstract

Health is a fundamental human right and a key factor in determining the quality of human resources (HR). One factor influencing women’s health status is the maintenance of reproductive organ health, particularly the genital organs. However, one practice still carried out in the name of maintaining genital health is female circumcision (sirkumsisi). Female circumcision, also referred to as female genital cutting or female genital mutilation (FGM), is a tradition that has long existed in certain communities.The objective of this study was to identify the factors influencing mothers' decisions to circumcise their daughters in Kelurahan Pasar Pargarutan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.This was a descriptive correlational study using a cross-sectional approach. The total population consisted of 58 individuals, and the sampling technique used was total population sampling, meaning all 58 participants (third-year female students) were included. The analysis was carried out using logistic regression testing.Findings is The variables found to significantly influence mothers’ decisions to circumcise their daughters were Knowledge (p = 0.024 < 0.05), Medical support (p = 0.037 < 0.05). The variables found to have no significant influence were Attitude (p = 0.298), Family support (p = 0.837), Community leader support (p = 0.851), Religion (p = 0.092).Conclusion: The study concludes that only knowledge and medical support significantly influence a mother’s decision to perform circumcision on her daughter. Therefore, it is recommended that health workers increase efforts in educating the community about female circumcision, including the risks and the fact that it is prohibited by the government, so that the public can better understand the harmful consequences of this practice.Keywords: Knowledge, Attitude, Family Support, Medical Support, Support from Community and Religious Figures
Hubungan antara Pengetahuan Ibu Pasca Persalinan tentang Pijat Woolwich dan Penambahan Berat Badan Bayi di Klinik Alisah pada Tahun 2025 Ritonga, Juliana Safitri; Nasution, Ria Niari; Sinaga, Meiyana; Hasibuan, Namiroh Falah; Simanungkalit, Ermita Silvana Putri; Sihombing, Eni Monaliska; Halawa, Gustiani
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 5 No 2 (2025): ALGEBRA : JURNAL PENDIDIKAN, SOSIAL DAN SAINS
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/algebra.v5i2.1596

Abstract

Woolwich massage is a stimulation for breastfeeding mothers that provides a sense of relaxation and comfort, thereby increasing prolactin hormones and breast milk production, which is the main source of nutrition for babies. Exclusive breastfeeding for the first six months, followed by complementary foods until the age of two, plays an important role in the growth of babies, including weight gain. This study aims to determine the relationship between postpartum mothers' knowledge of Woolwich massage and infant weight gain at the Alisah Clinic in 2025. The study design uses an analytical approach with total sampling techniques, involving the entire population of 30 postpartum mothers who underwent Woolwich massage. The results show that the majority of mothers had poor knowledge (14 people, 46.7%), while a minority had good knowledge. The majority of infants did not experience weight gain, namely 23 infants (76.7%), while 7 infants (23.3%) experienced weight gain. Statistical testing at a 95% confidence level yielded a p-value of 0.00 < 0.01, indicating a significant relationship between postpartum mothers' knowledge of Woolwich massage and infant weight gain. The conclusion of this study confirms that postpartum mothers' knowledge influences the success of Woolwich massage in supporting infant growth. It is recommended that postpartum mothers routinely perform Woolwich massage to increase breast milk production, thereby stimulating growth and becoming an important factor in infant weight gain.