Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai jenis deiksis yang terdapat dalam percakapan pada channel YouTube Sanggar Empuk Jepara, dengan video berjudul "Pementasan Teater Empuk Jepara! Abad Tak Bermoral Karya Munief Deang". Drama ini mengandung pesan tentang pentingnya menjaga moralitas di tengah godaan duniawi. Kritik utama dalam drama tersebut mencakup degradasi moral seperti keserakahan, pengkhianatan, dan ambisi kekuasaan, yang mencerminkan perilaku manusia yang mengabaikan etika. Melalui konflik yang disajikan, drama ini mengajak penonton untuk mengedepankan empati, solidaritas, dan penghormatan terhadap sesama. Kehilangan nilai-nilai kemanusiaan menjadi akar dari kehancuran yang digambarkan dalam cerita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan objek penelitian berupa percakapan antara tokoh Umam, Laela, Robinkan, Nisak, dan Izza. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, simak, serta catat atau tulis. Hasil analisis menunjukkan adanya tiga jenis deiksis dalam percakapan. Pertama deiksis person, seperti kata mereka, kita, kalian, beliau, aku, saya, wanita, perempuan, ibu, ayah, dudu. Kedua deiksis place, seperti kata pada rumput, dunia, di bawah umur, sini, alam raya, batu tua. Ketiga deiksis time, seperti kata belum usai, datang lagi, akan rusak, manakala, tadi.