Latar Belakang: Data prevalensi stunting pada anak balita sebesar 30,8% pada tahun 2018. Berdasarkan data di atas, program Kementerian Kesehatan dan instansi terkait untuk mencegah penyebaran stunting masih perlu dilanjutkan. Target Kementerian Kesehatan adalah prevalensi stunting di Indonesia sebesar 14 persen pada tahun 2024.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan penelitian kualitatif eksploratif yaitu metode atau pendekatan studi kasus.Hasil: Warga diimbau oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dalam upaya sosial pencegahan dan pengendalian stunting. Bagaimana pemantauan menentukan tujuan PMT-P yang diberikan oleh pelayanan kesehatan, yaitu. Tujuan masing-masing Puskesmas, dapat dilihat dari data bayi dibawah usia lima tahun yang ditimbang setiap bulannya, dan data tersebut dimasukkan dalam e-ppgbm. aplikasi Terkait PMT balita, kita melihat terjadi penurunan jumlah balita pada tahun 2022 hingga tahun 2021, namun pada tahun 2023 kita melihat P untuk PMT balita.Kesimpulan: Cara monitoring menentukan tujuan PMT-P pelayanan kesehatan, yang menentukan pemberian PMT-P yaitu tujuan masing-masing puskesmas, dapat dilihat dari data bayi yang ditimbang dan diberi makan setiap bulannya. Penerapan e-PPGBM PMT pada anak usia dini, pada tahun 2022-2021 kita akan melihat penurunan jumlah anak dibawah 5 tahun, namun pada tahun 2023 kita akan melihat adanya pemberian PMT-P untuk anak stunting.