Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Marriage Unregisterred After Decision Constitutional Court and Population Administration Policies: Ulama Perspectives, Implications and Solutions Nugraha, Alfajar; Qonita, Zahidah Alvi; Awalluddin, Awalluddin
QONUN: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : FASYA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/qj.v8i2.8281

Abstract

Marriage Unregisterred are a long-standing problem that has never been resolved, especially after the arrival of decision number 46 /PUU-VIII/2010 and the policy of the Population and Civil Registration Service regarding registration of marriages for couples who have not officially married and registered at the Office of Affairs. Religion, this also causes disharmony regarding the opinions of ulama, such as the fatwa of the Indonesian Ulema Council, and Muhammadiyah which opposes the process of unregistered marriages by declaring the marriage annulled, while Nahdatul Ulama, on the other hand, states that the provisions on registration of marriages cannot annul or not validate a marriage because it is not harmonious. and conditions of marriage, from the results of the research analysis it can be illustrated that in the context of a legal state, marriage registration is a benefit and deviation from it is a harm, therefore it is necessary to have registration as a form of protection of the status and rights of someone in the marriage, by Therefore, in this case, it is necessary to strengthen solutions related to prevention and protection for someone who has married unregistered, namely by having a marriage isbat institution and comprehensive outreach regarding the impact of unregistered marriages so as to make people legally aware of the importance of registering their marriages.
RELEVANCE OF KUNTOWIJOYO'S PROFETIC SOCIAL SCIENCE WITH ARIF MAFTUHIN'S “BEYOND THE RUKHSAH” IDEA Awalluddin, Awalluddin
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v12i1.17556

Abstract

ABSTRACT Contemporary social problems require an integrative approach from various academic disciplines to achieve meaningful transformative solutions. This research aims to analyze the relevance of Kuntowijoyo's "Prophetic Social Science" concept to Arif Maftuhin's "Beyond the Rukhsah" concept within the context of Islamic scholarly paradigms concerning the empowerment of persons with disabilities. This study employs a literature research method with a comparative analysis approach to the primary works of Kuntowijoyo and Arif Maftuhin. The results demonstrate significant convergence between the three pillars of Prophetic Social Science—humanization, liberation, and transcendence—with the "Beyond the Rukhsah" paradigm that advocates for an azimah approach in disability jurisprudence, replacing the rukhsah (dispensation) paradigm that tends to be marginalizing. Humanization manifests in efforts to elevate the dignity of persons with disabilities as full subjects in the community, liberation is reflected in the redefinition of Islamic law that is more inclusive, while transcendence strengthens the foundation based on divine values. This research is expected to have implications for opening new epistemological paradigms that integrate empirical-transformative dimensions in Islamic studies, encouraging the formation of theoretical frameworks for the development of a more just, inclusive, and civilized society. ABSTRAK Problematika sosial kontemporer memerlukan pendekatan integratif dari berbagai disiplin keilmuan untuk mencapai solusi transformatif yang bermakna. Penelitian ini bertujuan menganalisis relevansi gagasan "Ilmu Sosial Profetik" Kuntowijoyo terhadap konsep "Beyond the Rukhsah" Arif Maftuhin dalam konteks paradigma keilmuan Islam tentang pemberdayaan penyandang disabilitas. Kajian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan analisis komparatif terhadap karya-karya primer Kuntowijoyo dan Arif Maftuhin. Hasilnya menunjukkan konvergensi signifikan antara tiga pilar Ilmu Sosial Profetik—humanisasi, liberasi, dan transendensi—dengan paradigma "Beyond the Rukhsah" yang mengadvokasi pendekatan azimah dalam fikih disabilitas, menggantikan paradigma rukhsah (dispensasi) yang cenderung marginalisatif. Humanisasi termanifestasi dalam upaya mengangkat martabat penyandang disabilitas sebagai subjek penuh dalam komunitas, liberasi tercermin pada redefinisi hukum Islam yang lebih inklusif, sementara transendensi memperkuat landasan berbasis nilai ketuhanan. Penelitian ini diharapkan berimplikasi pada terbukanya paradigma epistemologis baru yang mengintegrasikan dimensi empiris-transformatif dalam studi Islam, mendorong pembentukan kerangka teoretis untuk pengembangan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkeadaban
Komitmen Kerja Pegawai (Model Kausal Kepemimpinan,Tim Kerja, Efikasi Diri Dan Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Kerja Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara) Awalluddin, Awalluddin; Azmi, Fachruddin; Ananda, Rusydi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4557

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan dari  tujuh hipotesis yang diajukan, yakni meliputi: 1) Apakah terdapat pengaruh langsung kepemimpinan terhadap motivasi kerja?; 2) Apakah terdapat pengaruh langsung tim kerja terhadap motivasi kerja?; 3) Apakah terdapat pengaruh langsung efikasi diri terhadap motivasi kerja?; 4) Apakah terdapat pengaruh langsung kepemimpinan terhadap komitmen kerja?; 5) Apakah terdapat pengaruh langsung tim kerja terhadap komitmen kerja?; 6) Apakah terdapat pengaruh langsung efikasi diri terhadap komitmen kerja?; 7) Apakah terdapat pengaruh langsung motivasi kerja terhadap komitmen kerja?Populasi penelitian ini adalah pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara sebanyak 164 orang dengan jumlah sampel sebanyak 113 orang yang diambil dengan mengkonsultasikannya dengan Nomogram Harry King. Instrumen penelitian adalah angket dengan skala Likert. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan analisis jalur path analysis. Analisis jalur ini diawali dengan melakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji linearitas dan keberartian regresi. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh langsung kepemimpinan terhadap motivasi kerja dengan koefisien jalur sebesar 0,061, pengaruh langsung tim kerja terhadap motivasi kerja dengan koefisien jalur sebesar 0,097, pengaruh langsung  efikasi diri terhadap motivasi kerja dengan koefisien jalur sebesar 0,030, pengaruh langsung kepemimpinan terhadap  komitmen kerja dengan koefisien jalur sebesar 0,086, pengaruh langsung tim kerja terhadap komitmen kerja dengan koefisien jalur sebesar 0,062, terdapat pengaruh langsung efikasi  diri terhadap komitmen kerja dengan koefisien jalur sebesar 0,090, dan  ada pengaruh langsung  motivasi kerja terhadap komitmen kerja dengan koefisien jalur sebesar 0,081.Pengaruh total yang diberikan Kepemimpinan, Tim Kerja, Efikasi diri dan Motivasi kerja secara bersama-sama terhadap Komitmen kerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara sebesar 57,5 % sedangkan sisanya berasal dari pengaruh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.