Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Pijat Oksitosin Sebagai Upaya Meningkatkan Kelancaran Produksi ASI pada Komunitas Ibu Menyusui di Posyandu Mawar 5 Dusun Ketohan Kecamatan Dau Kabupaten Malang Imami, Diah Amelia Nurul; Rahmawati, Nurul Aini; Prasetia, Agung; Ronawati, Dike Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1531

Abstract

Hormon oksitosin menjadi pemeran utama dalam proses pengeluaran ASI. Beberapa aspek yang berpengaruh besar terhadap penurunan produktivitas hormon oksitosin adalah stress, kelelahan, adanya tekanan hingga kecemasan. Aspek tersebut umumnya dipicu oleh rasa tidak percaya diri ibu untuk mengasihi akibat dari jumlah produksi ASI yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Stress dan kecemasan akan menyebabkan adanya hambatan pada rangsangan kinerja hormon oksitosin sehingga berakibat pada proses pengeluaran ASI yang tidak lancar. Salah satu metode yang dapat diberikan untuk merangsang kembali hormon oksitosin pada ibu menyusui adalah pijat oksitosin. Pijat oksitosin merupakan usaha memberikan pijatan pada area tulang belakang. Tindakan ini juga dapat menimbulkan rasa nyaman, ketenangan dan rileksasi pada ibu serta bermanfaat dalam melancarkan aliran saraf serta saluran ASI ke area payudara. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pretest dan postest untuk mendapatkan informasi terkait peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu menyusui tentang pijat oksitosin dan cara melakukannya dengan benar. Setelah penyuluhan selesai dilakukan, hasil postest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu menyusui terkait pijat oksitosin.
Analisis Risiko Muskuloskeletal Disorders pada Proses Penumbukan Kerajinan Purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara Imami, Diah Amelia Nurul; Yuliadarwati, Nungki Marlian
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 2 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v2i1.444

Abstract

Muskuloskeletal Disorders (MSDs) merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang menduduki angka kejadian cukup tinggi dibandingkan dengan gangguan kesehatan lainnya. Gangguan sistem musculoskeletal pada pekerja industri umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Penelitian ini berfokus pada industri kerajinan purun khususnya pada proses penumbukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memetakan keluhan MSDs menggunakan Nordic Body Map yang dialami pekerja industri tesebut sehingga dapat mengidentifikasi risiko terjadinya MSDs pada pekerja. Pemetaan yang telah dilakukan pada pekerja industri penumbukan kerajinan purun di Kabupaten Hulu Sungai Utara menunjukkan adanya risiko MSDs kategori rendah. Keluhan MSDs tersebut meliputi beberapa regio atau area tubuh seperti punggung, pinggang, bahu, lengan dan lutut.
Edukasi dan Pemeriksaan Resiko Cedera Ekstremitas Atas pada Anggota Komunitas Rajut Kota Malang Lubis, Zidni Imanurrohmah; Hayati, Noor Mika; Imami, Diah Amelia Nurul; Alfizah, Lala Nabilah; Ramadhani, Dheviana; Yulianti, Atika
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.7818

Abstract

Aktivitas merajut yang melibatkan gerakan berulang, postur statis, dan posisi ekstrem pada tangan dapat meningkatkan risiko cedera muskuloskeletal ekstremitas atas. Komunitas Rajut Malang (KRM) melakukan teknik yubiami yang menuntut kerja intensif jari dan tangan tanpa dukungan ergonomis yang memadai. Pengabdian ini bertujuan memberikan edukasi dan pemeriksaan risiko cedera ekstremitas atas menggunakan Strain Index. Hasil menunjukkan 68% anggota tergolong dalam kategori risiko berbahaya, 22% berisiko, dan 10% aman. Edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan anggota tentang risiko cedera, sehingga diharapkan dapat mendorong tindakan pencegahan. Kegiatan ini juga memberi pengalaman aplikatif bagi mahasiswa fisioterapi dalam melakukan analisis, edukasi, dan pemeriksaan pada komunitas. Hasil menunjukkan pentingnya intervensi dini dan edukasi ergonomi dalam mendukung produktivitas pengrajin rajut.