Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan Program Prestasi (Posyandu Remaja Sehat Terpadu Aktif Dan Inspiratif) Sebagai Upaya Preventif Pernikahan Dini Di Desa Karangrejo Wilayah Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri Ningrum, Astika Gita; Wittiarika, Ivon Diah; Frety, Endyka Erye; Rania, Najwa Miftah; Salsabila, Wanda Azaria; Munawaroh, Aida Ayu Habibatul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1760

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang terjadi sebelum seseorang mencapai usia yang sudah ditentukan dalam undang-undang. Pernikahan dini berisiko adanya kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dan perceraian, yang sering kali disebabkan oleh ketidakmatangan psikologis anak. Di sisi yang lain pernikahan dini akan membahayakan calon ibu, karena anatomi dalam tubuh anak masih belum siap untuk proses mengandung dan melahirkan. Oleh karena itu posyandu remaja diadakan untuk memberikan manfaat kepada para remaja, khususnya dalam hal edukasi reproduksi secara dini sehingga mencegah terjadinya seks pranikah. Melalui kegiatan ini diharapkan dukungan masyarakat dan ibu kader terhadap kegiatan posyandu remaja dapat berjalan dengan baik sehingga mampu meningkatkan kesehatan reproduksi remaja serta mampu untuk mencetak generasi yang sehat dan mengurangi kenakalan remaja yang saat ini semakin meningkat. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan sasaran remaja dilakukan di Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pengabdian diadakan dalam 2 kegiatan, yaitu pelatihan dan launching sebagai bentuk simbolis dan peresmian terbentuknya posyandu remaja. Evaluasi kegiatan untuk mengukur pengetahuan para remaja dan umpan balik secara langsung. Berdasarkan data yang didapatkan, pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja dari rata-rata pengetahuan yaitu pada saat pelatihan 53.68 menjadi 74.25 dan saat launching 53.68 menjadi 73.33 mengenai kebutuhan masa remaja melalui posyandu remaja PRESTASI. Pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dan pemantauan rutin.
Hubungan Berat Badan Lahir dengan Risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder pada Anak di Rumah Sakit Universitas Airlangga Rania, Najwa Miftah; Husada, Dominicus; Ningtyas, Woro Setia; Atika, Atika; Anomsari, Hanna Dyahferi
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 3 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss3.1954

Abstract

Kasus Attention Deficit Hyperactivity Disorder tercatat lebih dari 3-7% terjadi di tingkat sekolah dasar. Berat badan lahir rendah diduga meningkatkan risiko ADHD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan berat badan lahir dengan risiko ADHD pada anak. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan case control yang dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya pada Februari – Mei 2025. Populasi pada penelitian ini yaitu anak yang melakukan pemeriksaan di poli tumbuh kembang Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Sebanyak 80 anak didapatkan melalui teknik purposive sampling, terdiri atas kelompok kasus (berisiko ADHD) dan kontrol (tidak berisiko ADHD). Pada penelitian ini memiliki 2 variabel yaitu berat badan lahir sebagai variabel independen dan risiko ADHD sebagai variabel dependen. Data diperoleh melalui kuesioner abbreviated conners rating scale dan rekam medis, kemudian dianalisis menggunakan Uji Fisher’s Exact dan koefisien kontingensi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,5% anak yang berisiko ADHD memiliki berat badan lahir rendah. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan risiko ADHD (p=0,000 dan C=0,432) dengan arah hubungan positif dan kekuatan sedang. Temuan ini menegaskan pentingnya pencegahan BBLR dan deteksi dini ADHD sebagai upaya mengurangi potensi gangguan perkembangan pada anak.