Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Kajang dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Ramadani, Iqra
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 6 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpni.v6i1.1184

Abstract

Challenges in globalization highlight the need to integrate education, local wisdom, and environmental sustainability. Local wisdom-based education bridges science and culture, fostering critical thinking skills vital for global challenges. This research examines how teaching materials based on the local wisdom of the Kajang Ammatoa indigenous community can play a role in developing students' critical thinking skills. Literature review and field observation were used to identify potential local wisdom values of Kajang Ammatoa, such as Pasang ri Kajang, traditional rituals, and plant conservation, which were integrated into teaching modules, LKPD, and Digital Storytelling. The results of the analysis show that local wisdom-based teaching materials can be a bridge between science and culture, enriching students' scientific understanding through cultural contexts relevant to everyday life. In addition, this learning enhances students' critical thinking skills through multidisciplinary analysis that includes natural science and local cultural practices. This research also found that the integration of local wisdom in science learning can directly support in facing the challenges of the times in the era of globalization, such as quality education, handling climate change, and environmental preservation. Therefore, local wisdom-based teaching materials should be considered as an effective strategy in achieving a more holistic and sustainable education.
Potensi Kearifan Lokal Kajang Sebagai Sumber Belajar IPA Saenab, Sitti; Yunus, Sitti Rahma; Saleh, Andi Rahmat; Rahmat, Irwandi; Ramadani, Iqra; Astuti, Widya; Sur, Haerati
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2024 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran tanggap budaya sangat relevan untuk pembelajaran saat ini karena dapat meningkatkan standar pengajaran dan membantu peserta didik menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, perubahan sosial dan budaya, serta dinamika global. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan keragaman kearifan lokal suku Kajang yang berpotensi sebagai sumber belajar IPA. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ditemukan ada 5 kearifan lokal suku Kajang yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yaitu Pasang ri Kajang, ritual accera tasi’, andingingi, konservasi tanaman tarum dan pemanfaatan tanaman talasi. Terdapat 2 Capaian pembelajaran (CP) yang terkait pada tingkat SMP dan SMA. Mengintegrasikan Kearifan lokal Kajang dalam pembelajaran IPA dapat menjembatani budaya dengan sains. Kata kunci: Kearifan lokal Kajang, sumber belajar, IPA
Integrasi LKPD Berbasis Kearifan Lokal Kajang melalui Culturally Responsive Teaching untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik SMP Saenab, Sitti; Ramadani, Iqra; Yunus, Sitti Rahma; Saleh, Andi Rahmat
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 9 No 1 (2025)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.9.1.1-11

Abstract

Nilai-nilai kearifan lokal Kajang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran melalui LKPD, yang merupakan perangkat ajar yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami konsep secara mandiri dan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik sebelum dan setelah penerapan LKPD berbasis kearifan lokal masyarakat Kajang melalui pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) serta melihat peningkatannya. Metode yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain One Group Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari 32 peserta didik kelas VII.2 SMPN 1 Bulukumba yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian berupa tes keterampilan berpikir kritis yang mengacu pada Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal (WGCTA) dan disajikan dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice), dengan analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik sebelum penerapan LKPD berada pada kategori rendah dengan skor 7,63, sedangkan setelah penerapan meningkat ke kategori tinggi dengan skor 16,53. Peningkatan keterampilan berpikir kritis berada pada kategori sedang dengan skor N-Gain sebesar 0,46. Uji-t keterampilan berpikir kritis menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dengan nilai thitung= 10,850 > ttabel= 2,040; sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, LKPD berbasis kearifan lokal terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Unveiling Critical Thinking Skills of Students in Top Junior High Schools in Makassar: An Empirical Study Yunus, Sitti Rahma; Saenab, Sitti; Saleh, Andi Rahmat; Nasra, Anisya Rahmaniah; Ramadani, Iqra
Al Jahiz Vol 6 No 1 (2025): Al-Jahiz: Journal of Biology Education Research, January-June 2025
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro, Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/al-jahiz.v6i1.10525

Abstract

This study aims to describe the critical thinking skills of eighth-grade students attending public junior high schools with an A accreditation rating in Makassar City. The population of the study consisted of 4,167 students, and a sample of 365 students was selected using a cluster random sampling technique. The sample was drawn from 13 public junior high schools in Makassar City. The research instrument used was a critical thinking skills test in the form of 24 multiple-choice questions. Based on the results of the descriptive statistical analysis, the critical thinking skills of eighth-grade students in A-accredited public junior high schools in Makassar City were found to be in the moderate category, with an average percentage of 65.35%. Specifically, critical thinking skills on the elementary clarification indicator were in the high category (70.50%), basic support was in the low category (53.63%), inference was in the moderate category (60.32%), advanced clarification was in the high category (68.56%), and strategy and tactics was also in the high category (73.77%).