Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Amalia, Silviatul; Safitri, Yulia Retno; Aslina, Wiwit Indriyani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 12 No 1 (2025): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v12i1.263

Abstract

Perilaku seks pranikah pada remaja masih menjadi masalah hingga saat ini. Negara Indonesia berada di peringkat kedua di ASEAN dan di peringkat ke tujuh tertinggi di dunia. Seks pranikah merusak masa depan remaja, seperti putus sekolah dan tanggung jawab menjadi orang tua muda. Dampak yang ditimbulkan oleh perilaku seksual remaja, yang merupakan sumber masalah yang harus segera diselesaikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan perilaku seksual pranikah dikalangan remaja. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. 216 responden dengan teknik simple random sampling, Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas, data di uji menggunakan uji Spearman Rank. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, dengan nilai p=0,000 (<0,05). Kesimpulan: terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku seks pranikah. Jenis kelamin merupakan salah satu faktor penting dalam memahami sikap terhadap hubungan seksual yang merupakan fakta yang konsisten dengan temuan dari negara-negara Asia. Hal ini dipengaruhi oleh stigma atau norma subyektif yang ada di masyarakat bahwa remaja laki-laki dianggap wajar dalam melakukan perilaku. Menanamkan nilai-nilai 8 fungsi keluarga, mengawasi media komunikasi agar tidak menyalahgunakan, dan mendorong remaja untuk bergabung di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK) untuk mencegah TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (tidak menikah muda, melakukan hubungan seks sebelas tahun atau lebih muda) merupakan cara untuk menghentikan seks pranikah.
Hubungan Pengetahuan tentang Premenstrual Syndrome dengan Kecemasan Amalia, Silviatul; Aningsih, Sri; Safitri, Yulia Retno
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 12 No 1 (2025): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v12i1.265

Abstract

Premenstrual syndrome lebih sering terjadi pada remaja, yang merupakan kelompok wanita yang subur, 70-90% wanita usia subur mengalami sindrom premenstrual. Di seluruh dunia, PMS didiagnosis pada 47,8% wanita usia reproduksi. Sekitar 20% dari mereka mengalami gejala yang cukup parah sehingga mengganggu rutinitas sehari-hari mereka, dan sisanya mengalami gejala yang ringan hingga sedang. Salah satu Gejala PMS yaitu kecemasan. Kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti perasaan gugup, ketakutan, atau khawatir. Kecemasan yang berlebihan atau berkepanjangan dapat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang, meskipun beberapa tingkat kecemasan ringan mungkin tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan dapat terjadi karena tidak cukup pengetahuan, pengalaman, atau informasi tentang premenstrual syndrome pada remaja putri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan premenstrual syndrome dengan tingkat kecemasan pada remaja putri. Metode penelitian ini kuantitatif, sampel sebanyak 63 individu yang mengalami sindrom premenstrual dan mengalami menstruasi menggunakan teknik purposive sampling. Data diuji dengan uji rho spearman. Penelitian ini dilakukan di 63 pondok jember. Sebagian besar responden berusia 13 tahun, 25 responden (39,7%), dan menggunakan informasi lingkungan, 49 responden (77,8%). Sebagian besar responden juga mengalami kecemasan berat, 38 responden (60,3 %). Hasil uji analisis rho spearman menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, dengan nilai p=0,009 (<0,05). Ada hubungan antara pengetahuan tentang premenstrual syndrome (PMS) dan tingkat kecemasan remaja perempuan. Kurangnya pengetahuan, pengalaman, atau informasi tentang kondisi ini dapat menyebabkan gejala kecemasan yang lebih parah. Kesehatan mental dapat terancam oleh kecemasan yang berlebihan atau berkepanjangan.
Hubungan Kunjungan ANC terhadap Komplikasi Persalinan Lestari, Nita Indah; Aslina, Wiwit Indriyani; Safitri, Yulia Retno
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6580

Abstract

Antenatal Care (ANC) merupakan upaya preventif penting dalam mendeteksi dini risiko kehamilan dan mencegah komplikasi persalinan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kelengkapan kunjungan ANC dengan kejadian komplikasi persalinan di Puskesmas Kalibaru Kulon. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif, dan data sekunder diperoleh dari rekam medis ibu bersalin pada tahun 2025. Sampel penelitian sebanyak 107 ibu bersalin yang memenuhi kriteria inklusi. Temuan mengindikasikan mayoritas partisipan ibu (74,8%) tidak memenuhi standar kelengkapan kunjungan ANC, dan 68,2% di antaranya tercatat mengalami komplikasi obstetri. Berdasarkan uji chi-square, ditemukan korelasi yang signifikan secara statistik (p=0,001) antara kepatuhan terhadap jadwal kunjungan ANC yang lengkap dan terjadinya komplikasi persalinan. Dapat disimpulkan bahwa kunjungan ANC yang tidak lengkap berhubungan erat dengan meningkatnya risiko komplikasi saat persalinan. Dengan demikian sangat direkomendasikan agar ibu hamil senantiasa melaksanakan kunjungan pemeriksaan kehamilan secara teratur guna mengidentifikasi dan mengatasi potensi komplikasi sejak dini.