Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sudah Siapkah Indonesia Menuju Masyarakat Madani Dalam Konsep Demokrasi di Medan Sumatera Utara: Is Indonesia Ready to Move Towards a Civil Society in the Concept of Democracy in Medan, North Sumatra Masrul Zuhri; Tri Dela Puspita; Widia Lestari; Abellia Putri; Nuraini; Tazla Nia Fareby; Tri Sisty Annisa Sinaga; Delina Yanti; Nabila Wahyuni; Dwi Rizky Sidabalok; Nurita Oktapia Br Simanjuntak; Afrida Dina Pratiwi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 11: November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i11.5663

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi kesiapan Indonesia untuk menjadi masyarakat madani dalam konteks negara demokrasi, mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat, serta persepsi masyarakat tentang peran masyarakat madani. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuisioner via google form yang mana terdiri dari 16 pertanyaan yang berisi tentang pernyataan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini ditujukan kepada 66 responded secara acak yang terdiri dari 69,7 %perempuan dan 30,3 % laki-laki. Hasil menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kesiapan yang bervariasi dalam mendukung nilai-nilai masyarakat sipil. Meskipun ada yang merasa siap, tantangan seperti korupsi, kesenjangan ekonomi, dan kurangnya kebebasan berekspresi masih signifikan. Sebagian besar responden memahami konsep masyarakat madani (50%) dan demokrasi (51,5%), serta pentingnya peran masyarakat madani dalam demokrasi. Namun, partisipasi dalam organisasi masyarakat masih rendah (31,8%), dan kepercayaan terhadap lembaga negara juga rendah (21,2% percaya). Faktor utama yang menghambat adalah korupsi (69,7%), ketimpangan ekonomi (51,5%), dan rendahnya pendidikan (57,6%). Rekomendasi untuk memperkuat masyarakat madani mencakup pemberantasan korupsi, penegakan hukum yang adil, dan pendidikan politik. Meskipun penuh tantangan, ada optimisme terhadap masa depan masyarakat madani di Indonesia.
Analisis Peran Komunikasi dalam Resolusi Konflik Kelompok Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Wasiyem Wasiyem; Tari Uswatun Nisa Siregar; Dinda Mutiara; Shinta Aulia Agusta; Dwi Ulan Dari; Devi Helma Fitri Hasibuan; Dwi Rizky Sidabalok
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): JURRISH: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrish.v4i3.5614

Abstract

Conflict is a common dynamic within student groups, often arising from differences in background, perspectives, and communication styles. This study aims to analyze the role of communication in resolving group conflicts among students at the State Islamic University of North Sumatra. Using a descriptive quantitative approach, 36 active students with group work experience were selected as respondents through purposive sampling. Data were collected using a Likert-scale questionnaire and analyzed descriptively. The results indicate that comfort in expressing opinions (61.1%) and willingness to listen (72.2%) are key indicators of effective communication. Nevertheless, 69.4% of respondents reported experiencing conflicts, mostly due to misunderstandings and ineffective communication (77.8%). Open communication, group discussions, and the active role of group leaders were found to significantly facilitate conflict resolution. However, satisfaction with conflict resolution was relatively low, with only 55.6% expressing satisfaction, indicating a need to enhance interpersonal communication skills and leadership roles. This study recommends strengthening a culture of open, honest, and participatory communication as a key to fostering harmonious and productive student group dynamics.