Penurunan kemampuan dalam membuat keputusan atau decision fatigue menjadi fenomena di kalangan fresh graduate yang memasuki dunia kerja. Ketidakmampuan untuk membuat keputusan secara efektif dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penyebab, dampak, dan cara fresh graduate mengatasi decision fatigue dalam konteks kehidupan setelah kelulusan dan transisi karier. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman fresh graduate dalam mengalami decision fatigue. Penelitian mengumpulkan data dari 3 responden yang merupakan sarjana fresh graduate berusia 21-24 tahun, yang telah menghadapi keputusan penting terkait pekerjaan atau pendidikan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan analisis dokumen pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa decision fatigue pada fresh graduate hadir akibat pengambilan keputusan yang terus-menerus, yang mengakibatkan kelelahan mental, emosional, dan fisik. Dampaknya meliputi penurunan kualitas keputusan, kecenderungan impulsif, dan penghindaran keputusan. Untuk mengatasinya, terdapat strategi seperti mengatur rutinitas, mencari dukungan sosial, melakukan refleksi, serta beristirahat atau melakukan aktivitas menyenangkan. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pendidik dan perusahaan dalam merancang program orientasi dan dukungan yang efektif untuk membantu fresh graduate mengatasi decision fatigue dan membuat keputusan karier yang lebih optimal.