Di era Society 5.0, transformasi sektor pertanian melalui digitalisasi menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan. Artikel ini mengkaji strategi pemberdayaan petani muda melalui model agripreneurship berbasis digital di Indonesia.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dari berbagai sumber akademik dan jurnal internasional periode 2015–2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa digitalisasi agribisnis memberikan peluang signifikan bagi petani muda untuk meningkatkan efisiensi produksi, diversifikasi produk, serta akses pasar yang lebih luas. Literasi digital terbukti menjadi faktor kunci dalam mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan seperti IoT, drone, dan precision farming. Selain meningkatkan produktivitas, penerapan teknologi ini juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Namun demikian, tantangan masih dihadapi dalam bentuk kesenjangan akses infrastruktur digital, keterbatasan modal, serta rendahnya tingkat literasi digital di sejumlah wilayah pedesaan. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan yang mendukung penguatan kapasitas petani muda. Simpulan artikel ini menggarisbawahi bahwa model agripreneurship berbasis digital memiliki potensi besar untuk mempercepat modernisasi pertanian Indonesia. Dukungan yang berkelanjutan diperlukan untuk menjadikan sektor ini lebih inovatif, inklusif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan global.