Berdasarkan hasil observasi di kelas XI 2 SMA Dwijendra, permasalahannya yang dijumpai adalah guru masih menggunakan metode pembelajaran ekspositori. Dalam pelaksanaannya, metode pembelajaran ekspositori masih didominasi oleh guru yang mengakibatkan peserta didik kurang beraktivitas dalam belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, jenis tes yang digunakan adalah tes uraian, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI 2 SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2022/2023. Hasil penelitian menunjukan, bahwa berdasarkan hasil analisis data siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 71,5% daya serap sebesar 71,5% dan nilai ketuntasan klasikal sebesar 31,48% dengan peserta didik sebanyak 34 orang dimana 10 peserta didik yang sudah tuntas dan 24 peserta didik yang belum tuntas. Jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh SMA Dwijendra Denpasar untuk mata pelajaran PKn, peserta didik yang dikatakan tuntas (berhasil) apabila mendapatkan nilai minimal hasil belajar 70 dan dikatakan tuntas secara individu minimal tingkatan penguasaan 70% dan materi pembelajaran yang diajarkan dengan ketuntasan klasikal ≥85%. Ada siklus II sehingga dperoleh hasil analisis pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas 81,79,29 peserta didik tuntas dan 5 peserta didik belum tuntas, daya serap sebesar 81,79% ketuntasan klasikal sebesar 93,75%. Jika dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan di SMA Dwijendra Denpasar untuk mata pelajaran PKn, maka hasil belajar pada siklus II sudah mulai terbiasa dengan penerapan pembelajaran metode mind mapping pada konsep sistem dan dinamika demokrasi Pancasila.