Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI GURU DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DI KALANGAN ANAK I Made Sutika; Sudiarta, I Nengah; Anita Putri Irmawati
Widya Accarya Vol 11 No 2 (2020): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46650/wa.11.2.944.178-187

Abstract

ABSTRAK Kemampuan berkomunikasi pada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah dari keluarga dan lingkungan sekitarnyanya. Pada usia 4-6 tahun anak memasuki masa emas karena anak cepat menyerap hal-hal diajarkan,di usia tersebut anak memasuki jenjang taman kanak-kanak yaitu jenjang pendidikan formal yang dilakukan dengan memberi materi-materi khusus anak usia dini yang berupa rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak serta meningkatkan daya cipta anak dan memacu belajar mengenal berbagai ilmu pengetahuan melalui pendekatan nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni dan kemandirian. Semua dirancang sebagai upaya mengembangkan daya pikir dan peranan anak dalam hidupnya. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian untuk mengetahui strategi yang diterapkan guru taman kanak-kanak serta mengetahui hambatan apa saja yang ditemui guru selama proses pembelajaran. Dalam penelitian yang berjudul “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Dikalangan Anak Usia Dini (Studi Di Taman Kanak-Kanak.Bakti 2 Denpasar)” ini, menggunakan pendekatan kualitatif dan rancangan deskriptif. Subjek penelitian adalah para Guru di Taman Kanak-Kanak. Bakti 2 Denpasar. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru dapat memahami karakter anak memperhatikan kebiasaan sehari-hari, sehingga guru dapat mengetahui apa yang harus dilakukan yang sesuai karakter anak tersebut. Guru juga menerapkan cara-cara yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa yaitu dengan melakukan tanya jawab, bercerita, karya wisata, bermain peran/sosiodrama, bercakap-cakap juga bernyanyi. Guru juga harus mempunyai sifat ramah, sabar, serta mempunyai tutur kata yang baik agar siswa dapat mengerti dan menerima berbagai materi yang diajarkan dengan baik. Selain metode diatas guru menggunakan alat peraga sebagai penunjang saat proses pembelajaran. Adapun hambatan yang sering ditemui oleh guru adalah pelafalan yang belum jelas, siswa belum mengerti isi pembicaraan sehingga upaya guru untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi menjadi sedikit terhambat. Kata kunci : Strategi Guru, Kemampuan Berkomunikasi, Anak Usia Dini ABSTRACT Minithesis, 2018, Anita Putri Irmawati, Student ID Number 013.301.0.023, Strategy of Teacher in Improving Communication Ability among Children (Case Study in Bakti 2 Kindergarten Denpasar), 60 pages, Advisor I Drs. I Wayan Kotaniartha, S.H., M.H., Advisor II Dra. Anak Agung Rai Tirtawati, M.Si. The ability to communicate in children is influenced by various factors; one of it is from the family and the environment. At the age of 4-6 years old, the children enter the golden age because children quickly absorb things that are taught. At that age children enter kindergarten, which is a formal educational level in which special materials relating to early childhood are given in the form of stimulation, to help the growth and development of children, increase children's creativity, and help them to learn about various sciences through approaches to language, religion, society, emotions, the physical world, motor functions, cognition, language, arts and independence. All are designed as an effort to develop children's thinking and their roles. Therefore, it is important to conduct research to find out the strategies applied by kindergarten teachers and find out what obstacles teachers encounter during the teaching and learning process. In a study entitled "Strategy of Teacher in Improving Communication Ability among Children (Case Study in Bakti 2 Kindergarten Denpasar)", using a qualitative approach and descriptive design. The research subjects were the teachers in Bakti 2 Kindergarten Denpasar. Data collection was done through observation, interview and documentation techniques. The collected data was analyzed with qualitative descriptive techniques. The results of the study indicate that the teacher can recognize the characters of students by paying attention to their daily habits, so that the teacher can find a course of action according to the character of the student. The teacher also implements some methods that can improve students' communication skills, namely by asking questions, telling stories, tourism work, role playing / socio drama, chatting and singing. The teacher must also be friendly, patient, and choose appropriate words so that students can understand and accept various well-taught material. In addition to the method above the teacher uses teaching aids as supports during the teaching and learning process. The obstacle that is often encountered by the teacher is pronunciation that is not yet clear, students have not understood the content of the conversation so that the teacher's efforts to improve their communication skills become a little hampered. Keywords: Teacher Strategy, Communication Ability, Early Childhood
The Effect of Strategic and Directive Leaderships on School Leader’s Performance I Made Sila; I Made Sutika; I Made Astra Winaya; I Nengah Sudiarta; I Gede Sujana; Ida Bagus Rai
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol. 6 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v6i1.57599

Abstract

School leaders have a number of roles that should be played together, including educators, managers, administrators, supervisors, motivators, entrepreneurs, and leaders. The role of school leaders as leaders and as instructional leaders specifically.This study aims to analyses the correlation between strategic and directive leadership on school leaders performance. The analysis used is a qualitative approach with a correlation design. This research was conducted using a survey method. The population in this study was the leader staffs (head and deputy head) of schools from kindergarten to high school/vocational school. The samples were taken from all existing leaders. The method used was regression and correlation as well as a significance test with the F test and the coefficient of determination (R2). The population in this study were the leadership staff (heads and deputy heads) of schools starting from kindergarten to high school/vocational school. The sample/population was taken from all the existing leaders, as many as 18 people.  This study also used interview and questionnaire techniques, namely holding questions and answers with representative sources to answer problems in the field (school). The analysis used is a qualitative approach with a correlation design. The results of the study showed that Strategic and directive leaderships have a significant effect on the school leader’s performance. Strategic leadership has a stronger influence on leadership performance, while directive leadership has a weaker influence.
Penerapan Metode Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PKN I Made Sutika; I Wayan Kandia; Lidia Resa Jara
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 2 No. 2 (2024): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v2i2.88

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di kelas XI 2 SMA Dwijendra, permasalahannya yang dijumpai adalah guru masih menggunakan metode pembelajaran ekspositori. Dalam pelaksanaannya, metode pembelajaran ekspositori masih didominasi oleh guru yang mengakibatkan peserta didik kurang beraktivitas dalam belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, jenis tes yang digunakan adalah tes uraian, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI 2 SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2022/2023. Hasil penelitian menunjukan, bahwa berdasarkan hasil analisis data siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 71,5% daya serap sebesar 71,5% dan nilai ketuntasan klasikal sebesar 31,48% dengan peserta didik sebanyak 34 orang dimana 10 peserta didik yang sudah tuntas dan 24 peserta didik yang belum tuntas. Jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh SMA Dwijendra Denpasar untuk mata pelajaran PKn, peserta didik yang dikatakan tuntas (berhasil) apabila mendapatkan nilai minimal hasil belajar 70 dan dikatakan tuntas secara individu minimal tingkatan penguasaan 70% dan materi pembelajaran yang diajarkan dengan ketuntasan klasikal ≥85%. Ada siklus II sehingga dperoleh hasil analisis pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas 81,79,29 peserta didik tuntas dan 5 peserta didik belum tuntas, daya serap sebesar 81,79% ketuntasan klasikal sebesar 93,75%. Jika dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan di SMA Dwijendra Denpasar untuk mata pelajaran PKn, maka hasil belajar pada siklus II sudah mulai terbiasa dengan penerapan pembelajaran metode mind mapping pada konsep sistem dan dinamika demokrasi Pancasila.