Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Potensi Bahaya Kerja Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) di Perusahaan X Medan Utara Putri, Rahma Amina; Jannah, Wirdatul; Sitompul, Maulida Neza Hayati; Siregar, Nurul Syahputri; Raudhatusshofie, Meyliesa; Simamora, Desi Fitriani; Utami, Tri Niswati
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4317

Abstract

Bahaya merupakan situasi atau keadaan yang dapat menimbulkan cedera, sakit, atau kerugian. Setiap pekerjaan tidak terlepas dari adanya potensi bahaya dan berisiko menimbulkan kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Perusahaan X adalah salah satu perusahaan di Kota Medan, Sumatera Utara yang bergerak di bidang asuransi sosial dengan tujuan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang tergabung di dalamnya. Perusahaan X mempunyai 33 pekerja dan belum memiliki kebijakan serta standar K3 perkantoran sejak didirikan pada tahun 2016 lalu. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terkait potensi bahaya dan risiko yang ada dan dapat menimbulkan kecelakaan serta penyakit akibat kerja di Perusahaan X. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui potensi bahaya kerja dan risiko yang ada pada karyawan Perusahaan X disertai dengan memberikan rekomendasi untuk tindakan pencegahan setiap tahap pekerjaan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  dengan observasi dan wawancara kepada 7 karyawan di bidang pelayanan, pengendalian operasional, kepesertaan, kebersihan, dan satpam. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 6 tahapan kegiatan didapatkan potensi bahaya seperti gangguang mata akibat pencahayaan kurang dan radiasi komputer, badan dan leher pegal, tergores benda tajam seperti hekter, pisau, box, tersetrum, terpeleset, tersandung, tertimpa box, terpapar debu, kelelahan, tekanan kerja, dan lainnya. Upaya pengendalian yang bisa dilakukan yaitu dengan eliminasi, subsitusi, rekayasa alat, administrasi, dan APD.
Analisis Potensi Bahaya Kerja Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) di Perusahaan X Medan Utara Putri, Rahma Amina; Jannah, Wirdatul; Sitompul, Maulida Neza Hayati; Siregar, Nurul Syahputri; Raudhatusshofie, Meyliesa; Simamora, Desi Fitriani; Utami, Tri Niswati
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4317

Abstract

Bahaya merupakan situasi atau keadaan yang dapat menimbulkan cedera, sakit, atau kerugian. Setiap pekerjaan tidak terlepas dari adanya potensi bahaya dan berisiko menimbulkan kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Perusahaan X adalah salah satu perusahaan di Kota Medan, Sumatera Utara yang bergerak di bidang asuransi sosial dengan tujuan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang tergabung di dalamnya. Perusahaan X mempunyai 33 pekerja dan belum memiliki kebijakan serta standar K3 perkantoran sejak didirikan pada tahun 2016 lalu. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terkait potensi bahaya dan risiko yang ada dan dapat menimbulkan kecelakaan serta penyakit akibat kerja di Perusahaan X. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui potensi bahaya kerja dan risiko yang ada pada karyawan Perusahaan X disertai dengan memberikan rekomendasi untuk tindakan pencegahan setiap tahap pekerjaan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  dengan observasi dan wawancara kepada 7 karyawan di bidang pelayanan, pengendalian operasional, kepesertaan, kebersihan, dan satpam. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 6 tahapan kegiatan didapatkan potensi bahaya seperti gangguang mata akibat pencahayaan kurang dan radiasi komputer, badan dan leher pegal, tergores benda tajam seperti hekter, pisau, box, tersetrum, terpeleset, tersandung, tertimpa box, terpapar debu, kelelahan, tekanan kerja, dan lainnya. Upaya pengendalian yang bisa dilakukan yaitu dengan eliminasi, subsitusi, rekayasa alat, administrasi, dan APD.