Lailatul Alivia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Solving Berbasis Pendekatan Kontekstual Lailatul Alivia; Lisa Virdinarti Putra
BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 6 No. 2 (2024): Badaa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/badaa.v6i2.1746

Abstract

Model pembelajaran problem solving menjadi solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran problem solving berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas III SD N Beji 01 dan SD N Beji 02. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pedekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kontekstual. Jenis penelitian yang digunakan adalah purpsive sampling. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas, serta uji hipotesis yang berupa uji regresi linier sederhana, uji independent sample t – Test, dan uji paired sample t – Test. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes (pre test dan post test) dan teknik non tes (observasi, angket, dan dokumentasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh penggunakan model problem solving berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, dibuktikan dengan nilai signifikan kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,001 < 0,05. (2) Terdapat perbedaan penggunaan model problem solving berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, dibuktukan dengan rata – rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata – rata nilai kelas kontrol yaitu sebesar 98,58 > 85,47 dan nilai signifikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebesar 0,000 < 0,005. (3) Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model problem solving berbasis pendekatan kontekstual, dibuktikan dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 bahwa terdapat perbedaan nyata antara hasil pre test dan post test dan hasil rata – rata pre test dan hasil rata – rata post test kelas eksperimen sebesar 83,04 > 71,76 kelas kontrol. Simpulan dari penelitian ini adalah model problem solving berbasis pendekatan kontekstual efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Kata Kunci : Problem Solving, Pendekatan Kontekstual, Kemampuan Pemecahan Masalah
Edukasi Period After Opening (PAO) Skincare, Cantik Sehat dengan Produk Aman Pada Siswa/i SMPN 10 Samarinda Candrakanti, Bratandari Hana; Lailatul Alivia; Aditya Fridayanti; Dathin Aulia Delarosa; Septiayu Dwi Hartienah; Nur Zakiyah Darajat
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13176

Abstract

The use of skincare products among adolescents is increasing, yet it is often not accompanied by adequate knowledge regarding safety and proper usage. One important aspect that is frequently overlooked is the period after opening, which determines the safe duration of product use after the packaging is opened. This issue may lead to health risks such as irritation, infection, and reduced skin quality if products are used beyond the recommended period. This activity aimed to improve students’ understanding of the period after opening, its difference from the expiration date, and the importance of selecting safe and authorized products. The method included health education through counseling, distribution of fan-shaped leaflets, question-and-answer sessions, and interactive games, followed by pre-test and post-test assessments involving 38 students of SMP Negeri 10 Samarinda. The analysis showed an increase in the average knowledge score from 11.34 in the pre-test to 15.21 in the post-test, with a paired t-test result indicating a significance value of 0.000 (p < 0.05), demonstrating a significant difference before and after the education. The majority of students who initially had a moderate level of knowledge improved to a good category after the intervention. In conclusion, education on the period after opening and safe use of skincare products proved effective in enhancing students’ knowledge and critical awareness, thereby serving as a preventive effort to protect adolescent skin health.