Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Prospects for the Development of Halal Culinary MSMEs in Encouraging Sustainable Business HS, Sufyati; Resti, Anggi Angga; Matondang, Nurhafifah; Ridwansyah, Muhamad; Priyatna, Muhammad Randhika
EQUILIBRIUM Vol 12, No 2 (2024): EQUILIBRIUM
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/equilibrium.v12i2.28078

Abstract

Sustainable business refers to business practices that pay attention to social and environmental impacts in addition to financial returns. This research was conducted in Depok, West Java, as a satellite city of Jakarta, with a focus on halal culinary development. The factors studied include Halal Certification, Halal Practice Compliance, Green Marketing, and Performance of Halal Culinary MSMEs. Halal Culinary MSMEs ensure that all processes and ingredients comply with Islamic sharia principles, important for consumer confidence and improving the performance of the halal industry. The research objective is to measure the performance of Culinary MSMEs through halal certification, halal practice compliance, and green marketing. The research method uses a quantitative descriptive approach with a questionnaire to MSME players in Depok and data analysis using SmartPLS. The results showed that halal certification and green marketing have a positive and significant effect on the performance of culinary MSMEs in Depok, while compliance with halal practices has a positive but insignificant effect. Recommendations include improving halal certification access and processes, education on halal practice compliance, and effective green marketing strategies to support sustainable halal culinary development.
Tingkat Inflasi Indonesia 5 Tahun Terakhir “Study Perbandingan Negara Indonesia dan Malaysia” Palahudin; A, Juliana Sulistiawati; Ridwansyah, Muhamad; Yunizar, Muhamad Syarief; Pratama, Rivan Putra; Ardiansyah, Ruly; Handayani, Sutilah
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 11 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i11.15848

Abstract

Inflasi, seperti yang didefinisikan oleh Boediono pada tahun 1995, mengacu pada tren kenaikan harga yang dapat menyebar dari satu atau dua barang dan menyebabkan kenaikan harga secara umum untuk barang-barang lainnya. Inflasi di Indonesia berfluktuasi antara tahun 2018 hingga 2022 namun secara umum cenderung stabil. Pada awal periode ini, inflasi meningkat seiring upaya pemerintah  mengendalikannya. Pada periode 2020-2021, dampak pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian dan menyebabkan inflasi melambat. Meskipun terdapat beberapa perbedaan, kebijakan stabilisasi yang dilakukan pemerintah berhasil mengendalikan inflasi. Inflasi Malaysia pada tahun 2018 hingga 2022 bervariasi, namun secara umum cenderung stabil. Pada awal tahun 2018, inflasi sedikit meningkat namun kemudian terjadi fluktuasi yang moderat. Pada tahun 2021, inflasi akan meningkat signifikan seiring dengan pemulihan perekonomian dari dampak pandemi Covid-19. Meski begitu, pemerintah tetap berupaya menjaga stabilitas perekonomian dan mengendalikan inflasi. Faktor inflasi dikedua negara dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan dan kenaikan harga yang diatur pemerintah, seperti bahan bakar dan listrik, yang tidak disubsidi pemerintah. Inflasi di Indonesia dan Malaysia memberikan dampak negatif yang ekstrim terhadap nilai tukar rupee dan ringgit. Inflasi di Malaysia cenderung menurun, sedangkan di Indonesia inflasi meningkat tajam, dari 1,33% pada Juni 2021 menjadi 4,35% pada Juni 2022