Adelia, Marvina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA KELAS VIII Anderi, Anderi; Adelia, Marvina; Rahmatina, Desi
ELIPS: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2024): ELIPS, September 2024
Publisher : Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/elips.v5i2.1448

Abstract

Rendahnya kemampuan berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan soal matematika mendorong suatu model pembelajaran yang didasarkan pada kondisi yang telah dikemukakan, maka diperlukan suatu pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir matematis. Salah satu pembelajaran yang diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa adalah model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir matematis siswa menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition). Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi. Dengan desain kelas kontrol pretest-posttest. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu mengunakan uji normalitas, Shapiro-Wilk dan Mann Witney pada SPSS. Populasi pada penelitian melibatkan para siswa tepatnya di kelas VIII SMPN 2 Tanjungpinang. Lokasi penelitian ini di SMPN 2 Tanjungpinang pada siswa kelas VIII semester genap pada Tahun Pelajaran 2023/2024. Sampel yang diambil berjumlah 70 siswa, meliputi 35 siswa untuk kelas eksperimen dan 35 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah soal tes tertulis. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney yang memperlihatkan bahwa nilai signifikansi 0,007 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir siswa matematis dengan model pembelajaran yang diterapkan yaitu AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dibandingkan siswa yang memakai model pembelajaran konvensional.
Eksplorasi Etnomatematika Pada K Eksplorasi Etnomatematika Pada Kelong Apung di Malang Rapat: Etnomatematika pada Kelong Apung Harahap, Dwi Fajri Hasanah; Febrian, Febrian; Nurizati, Nurizati; Sanadia, Sanadia; Adelia, Marvina; Ambarita, Nova Indah; Candraningtyas, Rara; Rahmawati, Kurnia
Jurnal Gantang Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Gantang
Publisher : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jg.v8i2.6662

Abstract

Mathematics taught in schools is often associated with the material needs of students; mathematics not only does not have to be understood in the school environment but also understood in other surrounding environments, such as culture and others. This study aimed to determine the ethnomathematics of Malay traditional floating kelong in Malang Rapat, Bintan Regency. The research method used is a descriptive qualitative method with an ethnomathematical approach. The research instruments used are observation sheets, interviews and documentation. Based on the research results presented, the author concluded, namely, the use of mathematical concepts in certain cultures and societies, such as the use of addition and subtraction in calculating the amount of wood used or the number of barrels used in floating kelongs. Making floating kelongs using basic mathematics, especially addition and subtraction operations, can be used to calculate the amount of wood used to construct floating kelongs and the number of barrels applied. Taxonomy is also applied to analyze and categorize certain elements in research, concerned with understanding how the components of floating kelong are classified or organized. The role of mathematics in identifying and calculating pesky components (materials that bring good luck or maintain security) used in floating kelongs. Ethnomathematics can also involve understanding the cultural themes underlying the use of mathematics in everyday life, such as how mathematical concepts are integrated with cultural beliefs and practices in the construction of floating kelongs.