<![CDATA[Kesalahan dalam pemeriksaan laboratorium dapat terjadi pada setiap fase proses pengujian, tetapi sebagian besar kesalahan terjadi pada fase pra analitik dengan kontribusi sebesar 70%. Pemeriksaan kolinesterase merupakan pemeriksaan pada keracunan pestisida untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan yang kronis bahkan mematikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas aktivitas enzim kolinesterase pada sampel serum dan plasma heparin pada suhu ruang. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Bandung pada bulan Mei 2024. Penelitian ini bersifat quasy experimental dengan memberi perlakuan berupa penyimpanan terhadap sampel serum dan plasma heparin selama 6 dan 24 jam pada suhu ruang yang kemudian aktivitas enzim kolinesterase dibandingkan dengan aktivitas enzim kolinesterase pada serum dan plasma heparin yang segera diperiksa. Pemeriksaan dilakukan dengan metode kinetik fotometrik menggunakan alat fotometer dengan panjang gelombang 405 nm dan dilakukan replikasi sebanyak 3 kali, sehingga didapatkan 90 data yang kemudian diolah menggunakan SPSS dengan uji general linear model (GLM). Secara statistik pada hasil uji GLM pada sampel serum dan plasma heparin menunjukkan nilai p < 0.05 yang berarti terdapat perbedaan stabilitas antara serum dan plasma heparin. Namun, berdasarkan hasil analisa secara klinis nilai Total Error (TE%) dengan penundaan selama 6 jam dan 24 jam terhadap pemeriksaan segera pada sampel serum secara berturut-turut sebesar 1,68% dan 6,44%, sedangkan pada sampel plasma heparin sebesar 3,66% dan 6,95%. Pemeriksaan kolinesterase memiliki nilai TEa% sebesar 8,9%, sehingga baik sampel serum maupun plasma heparin memiliki nilai TE% < TEa%. Berdasarkan hasil tersebut tidak terdapat perbedaan secara klinis.]]>
