Pemberdayaan UMKM telah dilaksanakan pada usaha kerajinan tangan yang memanfaatkan karung goni, kain perca bermotif endek dan kulit sebagai bahan dasar pembuatan tas, topi, dompet, kotak dan kotak pensil yang terletak di kota Denpasar. Kelompok Usaha Namaste 21 Handmade belum memiliki mesin yang bisa membentuk pola serta menjahit bagian yang melengkung/bengkok sehingga tidak mampu memenuhi pesanan sandal amenitiers hotel (slippers) yang peluangnya rata-rata 1000 pasang pesanan. Pelatihan pemilahan bahan baku produk Namaste 21 Handmade mulai dari kain tenun, karung goni dan kulit, dalam pelatihan memilah kain sesuai lebar, motif dan warna. Kesimpulan dari pengabdian ini: (1) Pembinaan berupa diberikannya mesin jahit Totol (Postbed) digunakan untuk menjahit tas/dompet atau bagian jahit yang berbentuk melengkung/ bengkok, dengan mesin jahit biasa sulit dilakukan, sehingga produksi kerajinan tangan dapat ditingkatkan 50 %. (2) Pembinaan berupa diberikannya mesin plong untuk membantu memotong bahan kain atau kulit sesuai dengan pola produk dan akan membantu mempercepat proses pemotongan bahan tadi sesuai dengan pola plong masing-masing, sehingga produksi kerajinan tangan dapat ditingkatkan 50 %. (3) Pelatihan dan pendampingan membuat inovasi produk berupa sandal Eco-Friendly. (4) Pelatihan, pendampingan dan pembuatan konten yang menarik dan informatif untuk memasarkan produk Namaste 21 Handmade di media sosial