This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agroindustri
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KABUPATEN BONDOWOSO (STUDI KASUS UD. TAPE MANIS MEKAR MADU): ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KABUPATEN BONDOWOSO (STUDI KASUS UD. TAPE MANIS MEKAR MADU) Suryaningrat, Ida Bagus; Wibowo, Yuli; Zamronie, Achmad
Jurnal Agroindustri Vol. 14 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.14.2.237-249

Abstract

Risiko rantai pasokan adalah kerugian yang diakibatkan oleh kejadian di industri dan dapat berdampak negatif pada setiap tahap produksi, mulai dari perolehan bahan mentah hingga pengiriman barang jadi ke klien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui rantai pasok usaha dagang. Risiko rantai pasok dalam penelitian ini dapat dikategorikan dari mengidentifikasi struktur rantai pasok di UD. Tape Manis Mekar Madu, mengidentifikasi risiko rantai pasok di UD. Tape Manis Mekar Madu dan menentukan penilaian risiko rantai pasok paling tinggi di UD. Tape Manis Mekar Madu serta menyusun rekomendasi strategi penanganan risiko rantai pasok di UD. Tape Manis Mekar Madu. Dalam metode ini menggunakan pendekatan referensi operasional rantai pasokan (SCOR) diterapkan untuk melakukan analisis struktur rantai pasokan, pendekatan House of Risk fase 1 dan metode House of Risk fase 2 masing-masing digunakan untuk mengidentifikasi risiko rantai pasokan dan menghasilkan rekomendasi risiko. Hasil penelitian menggunakan metode rumah risiko fase 1 menunjukkan bahwa UD. Tape Manis Mekar Madu mengalami kejadian risiko dengan nilai severity 4 adalah kulit singkong tidak bersih terkelupas. Sedangkan untuk sumber risiko yang memiliki nilai paling tinggi adalah tidak memiliki opsi supplier dengan nilai occurrence 5. Untuk penerapan strategi mitigasi pada UD. Tape Manis Mekar Madu PA1 (Mencari supplier bahan baku yang berkualitas) memiliki nilai ETD tertinggi yakni 2781. Hal ini karena strategi mudah diterapkan. Sedangkan yang strategi penanganan PA9 (Melakukan penyewaan transportasi) memiliki nilai ETD terendah 474. Karena strategi ini sulit diterapkan sehingga memerlukan biaya tambahan penyewaan untuk mengatasi satu risiko.