Pengabdian ini bertujuan mengembangkan Gerakan Literasi Alam sebagai strategi pembelajaran kontekstual yang memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk meningkatkan literasi alam siswa sekaligus memperkuat kapasitas guru dalam merancang pembelajaran berbasis konteks nyata. Gerakan ini dirancang untuk menjawab kesenjangan antara kondisi riil, di mana literasi lingkungan masih bersifat insidental dan belum terintegrasi dalam kurikulum, dengan kondisi ideal berupa pembelajaran tematik yang sistematis, berkelanjutan, dan berorientasi pada pembentukan karakter peduli lingkungan. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif kolaboratif dengan melibatkan siswa, guru, orang tua, dan komunitas lokal di Desa Toya, Kecamatan Aikmel. Tahapan kegiatan meliputi persiapan (analisis kebutuhan dan penyusunan modul), pelatihan guru melalui workshop tentang Contextual Teaching and Learning (CTL) serta outdoor learning, implementasi pembelajaran tematik berbasis lingkungan, serta monitoring dan evaluasi. Evaluasi dilaksanakan melalui pre-test dan post-test sederhana bagi siswa serta kuesioner bagi guru untuk menilai peningkatan literasi alam dan keterampilan pedagogis. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan pengetahuan lingkungan melalui aktivitas langsung, seperti observasi ekosistem, pengelolaan sampah, dan pembuatan kompos. Guru juga lebih terampil merancang RPP berbasis CTL dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Keterlibatan komunitas mendukung keberlanjutan program, sehingga Gerakan Literasi Alam terbukti efektif mentransformasi budaya sekolah menuju pendidikan yang kontekstual, partisipatif, dan berkelanjutan.