Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Perubahan Batimetri Di Perairan Matras Kabupaten Bangka Ayinah, Afi; Pamungkas, Aditya; Akhriyanti, Irma
Journal of Tropical Marine Science Vol 8 No 1 (2025): Journal of Tropical Marine Science (on going)
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v8i1.4188

Abstract

Abstrak Pantai Matras merupakan salah satu pantai yang ada di Kepulauan Bangka Belitung yang di jadikan sebagai tempat wisata. Peta batimetri merupakan data spasial yang berisi informasi kedalaman (informasi batimetri) suatu wilayah perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan batimetri dalam rentang waktu tahun 2015, 2019 dan 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data purposive sampling meliputi data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2015-2019 total perubahan kedalaman yang terjadi pada garis cross section rata-rata sebesar 0,805 m dan total pendangkalan rata-rata sebesar 0,165 m. Pada tahun 2019-2020 total perubahan kedalaman yang terjadi rata-rata sebesar 7,145 m dan total pendangkalan rata-rata sebesar 0,492 m. Perubahan ini menyebabkan terbentuknya ceruk-ceruk disekitar breakwater (area A) dan disekitar arah laut (area B) yang disebabkan oleh penambangan timah.
Analisis Perubahan Batimetri Di Perairan Matras Kabupaten Bangka Ayinah, Afi; Pamungkas, Aditya; Akhriyanti, Irma
Journal of Tropical Marine Science Vol 8 No 1 (2025): Journal of Tropical Marine Science (on going)
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v8i1.4188

Abstract

Matras Beach is one of the beaches in the Bangka Belitung Islands which is used as a tourist spot. A bathymetric map is a spatial data that contains depth information (bathymetry information) for a water area. This study aims to determine changes in bathymetry in the 2015, 2019 and 2021 timeframes. The method used in this study is a descriptive method with a purposive sampling data collection technique including primary data and secondary data. The results showed that in 2015-2019 the total change in depth that occurred at the cross section line was an average of 0.805 m and an average total shallowing of 0.165 m. In 2019-2020 the total depth change that occurred was an average of 7.145 m and an average total shallowing of 0.492 m. This change causes the formation of crevices around the breakwater (area A) and around the sea (area B) caused by tin mining.
KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA MASYARAKAT PESISIR DI PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bidayani, Endang; Wahidin, La Ode; Priyambada, Agung; Umroh, Umroh; Akhriyanti, Irma; Syari, Indra Ambalika; Gustomi, Andi; Arizona, Mohammad Oka; Batubara, Geothani Harapan Putera; Pamungkas, Aditya; Astrida, Nikki; Bayyan, Muhammad Miftahul; Anggoro, Aji Wahyu
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1583

Abstract

Wilayah pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki biodiversitas mangrove tinggi dengan luas 67.386 Ha. Tujuan penelitian adalah mengkaji sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di pesisir Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian ini adalah survei. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam (indepth interview) kepada informan yang berjumlah 129 orang dari 13 desa pesisir yang ditentukan secara purposive di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pengumpulan data primer menggunakan alat bantu kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari kantor desa dan dinas tekait. Hasil penelitian, kondisi sosial masyarakat meliputi sumber listrik PLN, sumber air utama masyarakat adalah air sumur, jalur transportasi adalah transportasi darat, fasilitas umum meliputi masjid, mushola, lapangan bola, lapangan volley, perpustakaan desa dan tower sinyal utamanya Telkomsel dan Indosat. Agama yang dianut mayoritas masyarakat adalah Islam. Jenis pekerjaan masyarakat desa pesisir yang terdata terdiri dari tenaga pendidik, tenaga medis, bidan, pedagang, nelayan, wiraswasta, pengangguran dan lainnya. Kondisi ekonomi meliputi PDRB kabupaten/kota, yakni nilai PDRB tertinggi di Kabupaten Bangka tahun 2023 sebesar Rp 11.756.196 juta dan terendah di Kabupaten Belitung Timur sebesar Rp 6.211.049 juta. Kearifan lokal atau kebudayaan di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung diantaranya: Maulid, Ruahan, Isra miraj, nisfu syaban, Satu Muharram, Rebo kasan, Peh Cun dan Perang Ketupat. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove dan tambang inkonvensional di wilayah pesisir pada kategori Baik, sedangan partisipasi masyarakat terhadap rehabilitasi/ perlindungan mangrove dan Preferensi masyarakat pesisir terkait perekonomian yang ingin dikembangkan pada kategori Sedang. Preferensi perekonomian yang ingin dikembangkan adalah budidaya ikan, udang dan kepiting, pengolahan ikan seperti kemplang dan terasi, kerajinan nipah dan wisata mangrove.
PREFERENSI MASYARAKAT PESISIR TERHADAP PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bidayani, Endang; Wahidin, La Ode; Priyambada, Agung; Umroh, Umroh; Akhriyanti, Irma; Syari, Indra Ambalika; Gustomi, Andi; Arizona, Muhammad Oka; Batubara, Geothani Harapan Putera; Pamungkas, Aditya
Journal of Aquatropica Asia Vol 10 No 1 (2025): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/1dh25566

Abstract

Masyarakat pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar menggantungkan hidupnya dengan menangkap ikan di kawasan hutan mangrove sebagai nelayan tradisional. Wilayah pesisir di provinsi ini memiliki biodiversitas mangrove tinggi dengan luas 67.386 Ha. Keberlanjutan usaha nelayan tradisional sangat bergantung pada hasil tangkapan alam. Tantangannya adalah musim paceklik, pendapatan nelayan menurun drastis. Oleh karena itu diperlukan program pemberdayaan melalui pengembangan perikanan budidaya. Tujuan penelitian adalah mengkaji preferensi masyarakat pesisir terhadap pengembangan perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian ini adalah survei yaitu mengumpulkan informasi dari kelompok masyarakat yang mewakili populasi. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara mendalam (indepth interview) kepada informan yang berjumlah 129 orang dari 13 desa pesisir yang ditentukan secara purposive di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pengumpulan data primer menggunakan alat bantu kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari kantor desa dan dinas tekait, seperti BPS. Hasil penelitian, preferensi masyarakat pesisir terhadap pengembangan perikanan budidaya pada kategori Baik, meliputi budidaya ikan, udang dan kepiting. Sedangkan pengembangan ekonomi lainnya yang ingin dikembangkan adalah pengolahan ikan seperti kemplang dan terasi, kerajinan nipah dan wisata mangrove.