Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KELIMPAHAN IKAN Chaetodontidae DAN Pomacentridae DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KETAWAI DAN PULAU GUSUNG ASAM KABUPATEN BANGKA TENGAH Nurhasinta, Nurhasinta; Umroh, Umroh; Syari, Indra Ambalika
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.34 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i2.9476

Abstract

Pulau Ketawai dan Gusung Asam dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata yang memiliki kelimpahan ikan yang sangat tinggi di ekosistem terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kelimpahan ikan Chaetodontidae dan Pomacentridae, menghitung persentase tutupan karang hidup, dan menganalisis keterkaitan Chaetodontidae dan Pomacentridae dengan kondisi habitat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017 menggunakan metode Belt Transect untuk pengambilan data ikan, Line Intercept Transect untuk terumbu karang. PCA digunakan untuk menganalisis kelimpahan Chaetodontidae dan Pomacentridae dengan parameter lingkungan, sedangkan CA digunakan untuk menganalisis kelimpahan Chaetodontidae dan Pomacentridae dengan persentase tutupan genus karang. Hasil penelitian didapatkan 17 spesies ikan dengan total jumlah individu sebanyak 12.350 ind/ha pada Pulau Ketawai dan 15 spesies dengan 17.850 ind/ha pada Pulau Gusung Asam. Persentase tutupan terumbu karang 43,29% pada Pulau Ketawai dan 33,75% pada Pulau Gusung Asam. Kelimpahan Chaetodontidae dan Pomacentridae pada Pulau Ketawai dipengaruhi oleh faktor suhu, salinitas, pH, kecerahan, DO, arus serta karang hidup, alga dan abiotik, sedangkan pada Pulau Gusung Asam dipengaruhi oleh TSS serta alga. Ikan Chaetodontidae dan Pomacentridae pada Pulau Ketawai ditemukan di genus Acropora, Coeloseris, Ctenactis, Cycloseris, Favia, Galaxea, Goniastrea, Goniopora, Leptoseris, Lobophyllia, Merulina, Montipora, Pachyseris, Pavona, Platygira, Porites, Psammocora, Scapophyllia, Stylophora, Symphyllia, Turbinaria, sedangkan pada Pulau Gusung Asam ditemukan di Acropora, Ctenactis, Cycloseris, Favia, Fungia, Goniastrea, Goniopora, Leptoseris, Merulina, Montastrea, Montipora, Pachyseris, Pavona, Platygira, Porites, Psammocora, Symphyllia. Hasil analisis menunjukkan adanya asosiasi yang erat antara kelimpahan Chaetodontidae dan Pomacentridae dengan parameter lingkungan serta genus karang.
Analisis Kesesuaian Wisata Bahari Di Pulau Semujur Kabupaten Bangka Tengah Fauzi, Ikhwan; Syari, Indra Ambalika; Utami, Eva
Journal of Tropical Marine Science Vol 6 No 2 (2023): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v6i2.2761

Abstract

Kajian tentang lokasi wisata bahari di Kawasan Pulau Semujur merupakan permasalahan yang perlu dikaji guna meningkatkan kepuasan dan keselamatan masyarakat yang melakukan kegiatan wisata. Pulau Semujur termasuk kawasan konservasi perairan yang dilindungi dan dikelola untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks kesesuaian wisata rekreasi pantai dan menganalisis indeks kesesuaian wisata snorkeling di Pulau Semujur serta diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan wisata di Pulau Semujur Kabupaten Bangka Tengah. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret 2021 bertempat di Pantai Semujur Kabupaten Bangka Tengah. Metode penelitian yang digunakan yakni Purposive Sampling. Analisis data didasarkan pada matriks indeks kesesuaian wisata (IKW). Hasil studi kesesuaian wisata rekreasi pantai dan wisata snorkeling di Pulau Semujur menunjukan nilai indeks kesesuaian wisata rekreasi pantai di masing-masing stasiun pengamatan mendapatkan nilai sebesar 83% (sangat sesuai). Nilai indeks kesesuaian wisata snorkeling di masing-masing stasiun pengamatan mendapatkan nilai sebesar 57,75% (sesuai).
KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA MASYARAKAT PESISIR DI PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bidayani, Endang; Wahidin, La Ode; Priyambada, Agung; Umroh, Umroh; Akhriyanti, Irma; Syari, Indra Ambalika; Gustomi, Andi; Arizona, Mohammad Oka; Batubara, Geothani Harapan Putera; Pamungkas, Aditya; Astrida, Nikki; Bayyan, Muhammad Miftahul; Anggoro, Aji Wahyu
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1583

Abstract

Wilayah pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki biodiversitas mangrove tinggi dengan luas 67.386 Ha. Tujuan penelitian adalah mengkaji sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di pesisir Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian ini adalah survei. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam (indepth interview) kepada informan yang berjumlah 129 orang dari 13 desa pesisir yang ditentukan secara purposive di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pengumpulan data primer menggunakan alat bantu kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari kantor desa dan dinas tekait. Hasil penelitian, kondisi sosial masyarakat meliputi sumber listrik PLN, sumber air utama masyarakat adalah air sumur, jalur transportasi adalah transportasi darat, fasilitas umum meliputi masjid, mushola, lapangan bola, lapangan volley, perpustakaan desa dan tower sinyal utamanya Telkomsel dan Indosat. Agama yang dianut mayoritas masyarakat adalah Islam. Jenis pekerjaan masyarakat desa pesisir yang terdata terdiri dari tenaga pendidik, tenaga medis, bidan, pedagang, nelayan, wiraswasta, pengangguran dan lainnya. Kondisi ekonomi meliputi PDRB kabupaten/kota, yakni nilai PDRB tertinggi di Kabupaten Bangka tahun 2023 sebesar Rp 11.756.196 juta dan terendah di Kabupaten Belitung Timur sebesar Rp 6.211.049 juta. Kearifan lokal atau kebudayaan di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung diantaranya: Maulid, Ruahan, Isra miraj, nisfu syaban, Satu Muharram, Rebo kasan, Peh Cun dan Perang Ketupat. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove dan tambang inkonvensional di wilayah pesisir pada kategori Baik, sedangan partisipasi masyarakat terhadap rehabilitasi/ perlindungan mangrove dan Preferensi masyarakat pesisir terkait perekonomian yang ingin dikembangkan pada kategori Sedang. Preferensi perekonomian yang ingin dikembangkan adalah budidaya ikan, udang dan kepiting, pengolahan ikan seperti kemplang dan terasi, kerajinan nipah dan wisata mangrove.
PREFERENSI MASYARAKAT PESISIR TERHADAP PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bidayani, Endang; Wahidin, La Ode; Priyambada, Agung; Umroh, Umroh; Akhriyanti, Irma; Syari, Indra Ambalika; Gustomi, Andi; Arizona, Muhammad Oka; Batubara, Geothani Harapan Putera; Pamungkas, Aditya
Journal of Aquatropica Asia Vol 10 No 1 (2025): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/1dh25566

Abstract

Masyarakat pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar menggantungkan hidupnya dengan menangkap ikan di kawasan hutan mangrove sebagai nelayan tradisional. Wilayah pesisir di provinsi ini memiliki biodiversitas mangrove tinggi dengan luas 67.386 Ha. Keberlanjutan usaha nelayan tradisional sangat bergantung pada hasil tangkapan alam. Tantangannya adalah musim paceklik, pendapatan nelayan menurun drastis. Oleh karena itu diperlukan program pemberdayaan melalui pengembangan perikanan budidaya. Tujuan penelitian adalah mengkaji preferensi masyarakat pesisir terhadap pengembangan perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian ini adalah survei yaitu mengumpulkan informasi dari kelompok masyarakat yang mewakili populasi. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara mendalam (indepth interview) kepada informan yang berjumlah 129 orang dari 13 desa pesisir yang ditentukan secara purposive di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pengumpulan data primer menggunakan alat bantu kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari kantor desa dan dinas tekait, seperti BPS. Hasil penelitian, preferensi masyarakat pesisir terhadap pengembangan perikanan budidaya pada kategori Baik, meliputi budidaya ikan, udang dan kepiting. Sedangkan pengembangan ekonomi lainnya yang ingin dikembangkan adalah pengolahan ikan seperti kemplang dan terasi, kerajinan nipah dan wisata mangrove.
Struktur Komunitas Bivalvia pada Ekosistem Lamun di Pantai Tukak Kabupaten Bangka Selatan Rozas; Hudatwi, Mu’alimah; Syari, Indra Ambalika
Jurnal Ilmu Kelautan Lesser Sunda Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kelautan - Lesser Sunda
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jikls.v2i2.62

Abstract

Bivalves are one of the aquatic biotas that have important economic value and have a fairly high nutritional content role in the waters. The high ecomonic value of bivalves can lead to over exploitation, resulting in reduced productivity and impact on the sustainability of bivalves in seagrass ecosystems. Bivalves are a class of mollusk phylum associated with seagrass ecosystem and have an important role in water. Based on this, it is necessary to conduct recearch related to the structure of the bivalves community in seagrass ecosystems. This research was conducted in Mei 2021 at Tukak Beach South Bangka Regency. Seagrass data were collected using a 50x50 cm² quadrant transect and a distance of 50 m and a distance between transects of 5 m, while bivalves data were taken according to the seagrass transect. Data retrieval is divided into 3 stations, where each station consisting of 3 sub-stations. Where each stasion consists of sub stations. The results obtained 4 species of seagrass and 10 spescies of bivalves from families. Bivalves density value of 8,67-30,67 ind/m². diversity index 1,88-2,33, uniformity index 0,73-0,85, and dominance index 0,29-0,35. Based on principal component analysis (PCA) it was found that the density of bivalves was positively correlated with pH, brightneess, and DO. While the results of the correlation factorial analysis (CA) that there were 3 groups that had a close relationship between the density of seagrass and the density and the bivalves.