Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rituals in acculturation of islam and local traditions of the Bajo Tribe in Gorontalo Purnama, Andi Oktami Dewi Artha Ayu; Yusuf, Andi Muhammad; Amelia, Lia; Ibrahim, Muhammad
ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences, Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/etnosia.v8i2.32207

Abstract

This study investigates the process of assimilation of Islamic practices and indigenous customs inside the ceremonies conducted by the Bajo Tribe. The rites performed by the Bajo people encompass a fusion of Islamic tenets with their indigenous beliefs, specifically centered around their reverence for the sea's sovereign. The amalgamation of these two ideologies yields a potent synergy. The Bajo people, as Muslims, fulfill the religious obligations of Islam, which includes commemorating the birth anniversary of the Prophet Muhammad SAW. In addition, the Bajo people also perform the Massoro and Bate' rituals, which are the most significant traditional ceremonies of the Bajo Tribe in Torosiaje Village. The Bajo tribe's customs are shaped by the integration and embodiment of these two ideas, which are expressed through values, norms, and laws that serve as guiding principles for their way of life. The ceremonies performed by the Bajo people stem from established traditions passed down through generations. 
Negosiasi Identitas Keagamaan dalam Tradisi Mongakiki Masyarakat Gorontalo Ibrahim, Muhammad; Tungkagi, Donald Qomaidiasyah; Purnama, Andi Oktami Dewi Artha Ayu
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 11, No 3 (2025): September 2025
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.11.3.%p.2025

Abstract

Penelitian ini mengkaji praktik tradisi Mongakiki (Aqiqah) di Desa Batu Keramat, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, sebagai fenomena akulturasi antara ajaran syariat Islam dan budaya lokal. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode etnografi, penelitian ini menemukan bahwa masyarakat melaksanakan aqiqah dengan cara yang berbeda dari tuntunan syariat Islam, yaitu menggunakan ayam putih atau membeli darah sapi dari hajatan orang lain, bukan menyembelih kambing. Praktik ini disertai dengan prosesi adat mohundingo (gunting rambut bayi) yang sarat dengan simbol-simbol budaya lokal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Mongakiki merupakan hasil negosiasi antara ortodoksi Islam dan pragmatisme budaya, yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, ikatan sosial, dan identitas komunal. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang dinamika Islam lokal di Indonesia, khususnya bagaimana masyarakat Muslim menegosiasikan identitas keagamaan mereka dalam konteks budaya yang spesifik.
Resistensi Masyarakat Lokal Terhadap Pengelolaan Pariwisata Taman Nasional Komodo (Studi Kasus Desa Komodo) Purnama, Andi Oktami Dewi Artha Ayu; Ibrahim, Muhammad
Jurnal Perspektif Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v7i1.905

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan resistensi yang dilakukan oleh masyarakat lokal Desa Komodo terhadap pengelolaan Taman Nasional Komodo. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena Taman Nasional Komodo menjadi salah satu wisata eksotik yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara namun dengan keindahannya menimbulkan polemik masyarakat lokal terhadap pengelola Taman Nasional Komodo. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan menggunakan teori resistensi dari James C. Scott untuk menganalisis temuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat lokal tidak seluruhnya tunduk terhadap pengelolaan pariwisata di Taman Nasional Komodo. Tindakan resistensi (perlawanan) yang dilakukan oleh masyarakat lokal karena adanya aturan sistem zonasi dan konsevasi namun tidak ada pengetahuan masyarakat tentang sistem zonasi, konsevasi hingga berkaitan pengelolaan Taman Nasional Komodo. Bentuk resistensi yang dilakukan adalah menyampaikan aspirasi terhadap pengelolaan Taman Nasional Komodo dan masyarakat lokal yang mensiasati pengelolaan Taman Nasional Komodo. Resistensi disini merupakan bentuk perlawanan masyarakat lokal terhadap pengelola Taman Nasional Komodo sekaligus ini juga merupakan bentuk pertahanan masyarakat lokal dalam menghadapi kesulitan hidup dilingkungannya sendiri.
Tradisi Molyobui: Simbol Kedewasaan dan Identitas Budaya Masyarakat Desa Bukamog, Kabupaten Buol Saleh, Novitasari A.; Muh. Rusli; Purnama, Andi Oktami Dewi Artha Ayu
TADAYYUN: Journal of Religion, Social and Humanities Studies Vol 2 No 2 (2024): Tadayyun: Journal of Religion, Social and Humanities Studies
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama, FUD, IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi Molyobui merupakan salah satu ritual adat masyarakat Desa Bukamog, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, yang menandai masa peralihan seorang anak perempuan menuju usia remaja. Tradisi ini sarat dengan makna simbolis yang mencerminkan nilai religius, sosial, dan budaya masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan prosesi Molyobui dan makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif jenis dekskriptif dengan pendekatan antropologi yang berusaha menungkapkan informasi yang lengkap dan mendalam mengenai Tradisi Molyobui (Memasuki Usia Remaja) pada masyarakat. Informan dalam penelitian ini adalah remaja, dukun anak, dan orang tua di Desa Bukamog, Kabupaten Buol. Data diperoleh melalui wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi Molyobui tidak hanya berfungsi sebagai ritual penyucian dan tanda kedewasaan, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter dan identitas budaya remaja perempuan di Desa Bukamog. Dalam proses pelaksanaan Tradisi Molyobui dipimpin oleh dukun anak yang sudah ditentukan sebelumnya. Penentuan dukun anak sebelumnya adalah bahwa remaja yang sudah baligh harus di mandikan oleh dukun anak atau mengikuti prosesi Molyobui. Pelaksanaan tradisi ini dimulai dari proses mandi di sumur atau di sungai kemudian setelah itu kembali ke rumah dilanjutkan dengan berganti pakaian adat serta berhias kemudian dilanjutkan prosesi Nari. Nari yang di maksud adalah menari atau tarian Molyobui yang termasuk dalam prosesi memasuki usia remaja.
PERILAKU SOSIAL REMAJA PENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DI KECAMATAN MANANGGU, KABUPATEN BOALEMO Golo, Fitriyanti; Sulaiman Ibrahim; Purnama, Andi Oktami Dewi Artha Ayu
TADAYYUN: Journal of Religion, Social and Humanities Studies Vol 3 No 1 (2025): Tadayyun: Journal of Religion, Social and Humanities Studies
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama, FUD, IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial remaja pengkonsumsi minuman beralkohol di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah remaja, orang tua dan masyarakat di Kecamatan Mananggu. Selanjutnya teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi perilaku remaja dalam mengonsumsi minuman beralkohol meliputi pengaruh teman sebaya, pola asuh orang tua, serta kemudahan akses terhadap minuman beralkohol. Dampaknya meliputi gangguan sosial, konflik keluarga, dan penurunan prestasi akademik. Peran orang tua, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan sangat penting dalam pencegahan dan penanggulangan perilaku ini. Upaya yang dapat dilakukan meliputi penguatan kontrol sosial, edukasi moral, dan penegakan hukum terhadap penjualan alkohol kepada remaja.