Nikianaku Seisagita Ardya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Isi Nasehat Syeikh Abdussalam Asy-Syuwa’ir “Pentingnya Mempelajari Bahasa Al-Qur’an” di Channel Youtube Yufid.TV. Fitri Setyo Rini; Istiqomah; Nikianaku Seisagita Ardya; Nurul Dwijayanti
Ta'bir Al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Ilmu Kebahasaaraban Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Ilmu Kebahasaaraban
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memahami Bahasa Al-Qur’an adalah sebuah kewajiban bagi seluruh umat muslim. Pada hakikatnya pemahaman konteks makna terhadap sejarah dan budaya sangat melekat dengan bahasa agar terhindar penafsiran yang salah dan penyelewengan dari interpretasi, sehingga tujuan terbesar dalam mempelajarinya dapat dilihat dari segi tata bahasa salah satunya kedudukan kaidah kalimat yang sempurna dengan ilmu nahwu dan persebaran bentuk-bentuk kata dengan ilmu shorof. Tujuan dari penelitian ini sebagai rujukan untuk mempelajari pentingnya keilmuan agama islam baik digunakan dalam memahami teks-teks primer umat islam yaitu Al-Qur’an maupun teks-teks sekunder seperti Fiqh, Aqidah Akhlaq serta ilmu pengetahuan lainnya yang mana penelitian ini berfokus pada isi nasehat yang di sampaikan oleh Syaikh Abdussalam Asy-Syuwai’ir pada channel youtube yufid.tv dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini memiliki konsep untuk mengetahui bagaimana konsep pentingnya mempelajari Bahasa Al-Qur’an menurut Syaikh Abdussalam Asy-Syuwai’ir beserta relevansinya dalam tata bahasa sintaksis dan morfologi. Sehingga peneliti berargumen bahwa nasehat tersebut sangat relevan dengan kondisi perkembangan zaman saat ini, karena interaksi yang intens dengan al-qur’an ditambah penguasaan yang baik terhadap bahasa arab, membuat pemahaman kaum muslim terhadap agama semakin dalam sehingga merujuk pada pemahaman yang mendalam terhadap semua aspek agama, baik yang berkaitan dengan keyakinan(akidah), maupun amal perbuatan dan peribadatan ataupun hubungan transaksional manusiawi (ibadah dan muamalah).
Analisis Macam-Macam Istifham dan Maknanya dalam Surat Al-Baqarah Ayat 1-75 : Studi Analisis Balaghah Hani’atul Mabruroh; Adinda Zakiya Yasmin; Nikianaku Seisagita Ardya; Zuhriyyatul Athiroh
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa Vol. 4 No. 3 (2025): Desember : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurribah.v4i3.6573

Abstract

The Qur'an, as the greatest miracle revealed to the Prophet Muhammad peace be upon him, possesses a linguistic excellence unmatched by Arab writers, both during and after the revelation. The beauty of its sentence structure, rhetorical power, and the depth of meaning in each sentence make the Qur'an an authentic proof of the Prophet's prophethood. Among the prominent linguistic characteristics in the Qur'an is the use of the istifham style interrogative sentences, which in the science of balaghah is included in the branch of ma'ani. Interrogative sentences in the Qur'an are not always intended to ask for answers, but often contain rhetorical intent that strengthens arguments, raises awareness, or even touches the psychological aspects of the reader.