Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TANTANGAN DAN SOLUSI PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL: STUDI KASUS DI DESA CISAMPANG Berliana, Nova; Hamidah, Nur Indah Fitri; Jasmi, Riski Andrian
Prestise: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ekonomi dan Bisnis Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/prestise.v4i2.38655

Abstract

Pendidikan di daerah terpencil menghadapi tantangan kompleks yang memengaruhi kualitas belajar-mengajar. Faktor utama seperti kekurangan guru berkualitas, tingginya tingkat kemiskinan, dan rendahnya latar belakang pendidikan orang tua menjadi hambatan besar. Di Indonesia, ketimpangan antar wilayah, kualitas pengajaran yang tidak merata, serta minimnya fasilitas pendidikan semakin memperparah situasi ini. Meski demikian, kemajuan teknologi membuka peluang baru untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketercapaian standar pendidikan dasar di daerah terpencil, dengan fokus pada SDN Cisampang. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai perspektif, termasuk masyarakat, siswa, guru, dan pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi aktual sekolah tersebut, mulai dari infrastruktur yang terbatas hingga pendekatan pengajaran yang belum optimal. Selain itu, artikel ini juga mengidentifikasi solusi potensial yang diajukan oleh tokoh masyarakat sebagai respons terhadap tantangan yang ada, seperti pelatihan intensif untuk guru, penyediaan sarana teknologi, dan keterlibatan lebih aktif dari pemerintah daerah. Melalui pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini memberikan wawasan langsung mengenai realitas pendidikan di daerah terpencil. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan di daerah terpencil menghadapi berbagai permasalahan yang signifikan, di antaranya kekurangan guru berkualitas, kemiskinan, dan rendahnya latar belakang pendidikan orang tua. Oleh sebab itu, penting sekali dukungan keluarga terdekat dan teknologi dalam mengembangkan Pendidikan di daerah terpencil.
Interferensi Fonologis Bahasa Prancis Terhadap Bahasa Indonesia Oleh Mahasiswa Sastra Prancis Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Tingkat Semester Berliana, Nova; Santoso, Wahyudi Joko
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11837

Abstract

In French language learning, phonological interference still frequently occurs among students at various semester levels. This study aims to identify which vowel sounds experience phonological interference and why students still encounter such interference. The research adopts a deductive approach, starting from a hypothesis and then attempting to validate it through analysis or experimentation. The vowel sounds examined in this study are French vowels [a], [ɑ], [e], [ɛ], [i], [o], [ɔ], [u], [y], [ə], [œ], [ø] in French vocabulary in initial, medial, and final positions. Data sources are obtained from students majoring in French Literature at Semarang State University, from the 2021 and 2022 cohorts or the third and fifth semesters, with the number adjusted according to the male student population in the classes. The method and technique for data analysis involve the articulatory phonetic correspondence method with speech organ determinants. The basic technique used is the determinant element sorting technique with the advanced technique of sorting determinant elements (PUP). The researcher will also employ the comparison linking technique (HBS) if there is equivalence between the pronunciation of French vowel sounds produced by respondents and those produced by the Larousse online dictionary. The vowel sound that experiences the most phonological interference is the pronunciation of [ə] (mid-central unrounded vowel) as [ɛ] (mid-front unrounded vowel) in initial word positions, with a percentage of 50%. Based on gender, male students experience more phonological interference compared to female students. The percentage of phonological interference among male students is 70% by respondents RL3, RL5, RL6, RL7, RL8, RL9, RL10, while for female students, it is 60% by respondents RP1, RP5, RP6, RP7, RP8, RP10. The percentage of interference per vowel sound in the 2021 cohort is 42%, while in the 2022 cohort, it is 58%.
TANTANGAN DAN SOLUSI PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL: STUDI KASUS DI DESA CISAMPANG Berliana, Nova; Hamidah, Nur Indah Fitri; Jasmi, Riski Andrian
Prestise: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/prestise.v4i2.38655

Abstract

Pendidikan di daerah terpencil menghadapi tantangan kompleks yang memengaruhi kualitas belajar-mengajar. Faktor utama seperti kekurangan guru berkualitas, tingginya tingkat kemiskinan, dan rendahnya latar belakang pendidikan orang tua menjadi hambatan besar. Di Indonesia, ketimpangan antar wilayah, kualitas pengajaran yang tidak merata, serta minimnya fasilitas pendidikan semakin memperparah situasi ini. Meski demikian, kemajuan teknologi membuka peluang baru untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketercapaian standar pendidikan dasar di daerah terpencil, dengan fokus pada SDN Cisampang. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai perspektif, termasuk masyarakat, siswa, guru, dan pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi aktual sekolah tersebut, mulai dari infrastruktur yang terbatas hingga pendekatan pengajaran yang belum optimal. Selain itu, artikel ini juga mengidentifikasi solusi potensial yang diajukan oleh tokoh masyarakat sebagai respons terhadap tantangan yang ada, seperti pelatihan intensif untuk guru, penyediaan sarana teknologi, dan keterlibatan lebih aktif dari pemerintah daerah. Melalui pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini memberikan wawasan langsung mengenai realitas pendidikan di daerah terpencil. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan di daerah terpencil menghadapi berbagai permasalahan yang signifikan, di antaranya kekurangan guru berkualitas, kemiskinan, dan rendahnya latar belakang pendidikan orang tua. Oleh sebab itu, penting sekali dukungan keluarga terdekat dan teknologi dalam mengembangkan Pendidikan di daerah terpencil.