Berkurangnya luas areal tanam dan musim kemarau, menyebabkan produksi dan produktivitas tanaman mendong menurun di Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan dan mengetahui atribut faktor dominan yang sensitif dalam keberlanjutan usahatani mendong di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode survei. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan pada penelitian adalah teknik Analisis Multi Dimensional Scaling (MDS) digunakan untuk menilai indeks dan status keberlanjutan serta mampu mengidentifikasi atribut yang sesitif dari masing-masing dimensi melalui leverage analysis. ). Metode analisis keberlanjutan dengan Rap-KopiSilo merupakan pendekatan yang dimodifikasi dari program RAPFISH (Rapid Appraisal for Fisheries. Hasil penelitian menunjukan bahwa status keberlanjutan usahatani mendong di Tasikmalaya berdasarkan multidimensi (ekologi, ekonomi dan sosial/budaya) berada dalam status kurang berkelanjutan, nilai indeks status keberlanjutannya berada pada selang 25,01-50. Atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan usahatani mendong dari dimensi ekologi adalah : tindakan konservasi, pemupukan tanah, pemanfaatan limbah, tahapan persiapan pengolahan lahan, berikutnya atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan usahatani mendong dari dimensi ekonomi adalah : kemitraan usahatani mendong, pemodalan usaha, perubahan upah tenaga kerja, selanjutnya atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan usahatani mendong dari dimensi sosial/budaya adalah : tingkat relasi petani dengan pelaku pemasaran, pandangan masyakarat terhadap usahatani mendong, tingkat pendidikan, ketersediaan penyuluhan.