Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Finansial Budidaya Ikan Nila Gesit Intensif dengan Sistem Bioflok Cahrial, Eri; Noormansya, Zulfikar
AGRIBEST Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v4i2.3333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) berapakah besar biaya investasi dan biaya operasional 2) bagaimakah kelayakan usaha dilihat dari besarnya Net Present Value (NPV), Net B/C dan Internal rate of return serta 3) lama waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya operasional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada seorang petani yang melaksanakan budidaya ikan nila jenis gesit semi intensif dengan sistem bioflok di Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Kelayakan usaha dalam penelitian ini dapat diketahui melalui analisis   finansial dan dianalisis   secara deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya biaya investasi yang digunakan adalah sebesar Rp. 15.014.000,00 dan biaya operasional sebesar Rp. 119.096.700,00. Sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 134.110.700,00. Besarnya net present value sebesar Rp. 12.120.257,00, net B/C ratio sebesar 2,19, dan besarnya internal rate of return adalah sebesar 64,02 persen, serta lamanya waktu untuk mengembalikan modal/investasi adalah sebesar 2 tahun, 2 bulan 9 hari, hal ini menunjukkan bahwa budidaya ikan nila gesit intensif dengan sistem bioflok secara finansial, layak untuk dilaksanakan.
The Role of Women in Farming Activities and the Coffee Supply Chain in Cigalontang District, Tasikmalaya Regency Apriyani, Dwi; Cahrial, Eri; Rofatin, Betty; Risanto Bahar, Rizki
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v4i2.8290

Abstract

Gender involvement in agricultural cultivation cannot be avoided, even though it has the risk of leading to inequality and even injustice. Few ordinary people understand the importance of gender equality and dynamics in the agricultural sector. The research aims to describe the characteristics of coffee farmers in Cigalontang District and map the allocation of women's work time in social, economic and domestic activities in coffee farming. The research method used is qualitative descriptive analysis and mathematical formulas for calculating women's work time in the economic, social and domestic fields, according to the Harvard framework. The research results show that the majority of coffee farmers are over 50 years old with the majority's education level being elementary school graduates. The land ownership status is mostly sharecroppers with an average of 0.18 ha to 2.6 ha of total cultivated land. Meanwhile, most farmers have 2.5 to 8.4 years of cultivation experience. As for the time spent by women coffee farmers as housewives, the most dominant time is allocated to domestic activities. Meanwhile, coffee farmers who work as traders and service providers spend most of their time on economic activities. Women coffee farmers with trading and service professions allocate less time for social activities than women coffee farmers who work as housewives.
STATUS KEBERLANJUTAN USAHATANI MENDONG DI TASIKMALAYA Suyudi, Suyudi; Cahrial, Eri; Widi, Riantin Hikmah; Hertania, Deva; Nurkhotimah, Thania
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i3.16065

Abstract

Berkurangnya luas areal tanam dan musim kemarau, menyebabkan produksi dan produktivitas tanaman mendong menurun di Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan dan mengetahui atribut  faktor dominan yang sensitif dalam keberlanjutan  usahatani mendong di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode survei. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan pada penelitian adalah teknik Analisis Multi Dimensional Scaling (MDS) digunakan untuk menilai indeks dan status keberlanjutan serta mampu mengidentifikasi atribut yang sesitif dari masing-masing dimensi melalui leverage analysis. ). Metode analisis keberlanjutan dengan Rap-KopiSilo merupakan pendekatan yang dimodifikasi dari program RAPFISH (Rapid Appraisal for Fisheries. Hasil penelitian menunjukan bahwa status keberlanjutan usahatani mendong di Tasikmalaya berdasarkan multidimensi (ekologi, ekonomi dan sosial/budaya) berada dalam status kurang berkelanjutan, nilai indeks status keberlanjutannya berada pada selang 25,01-50. Atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan usahatani mendong dari dimensi ekologi adalah : tindakan konservasi, pemupukan tanah, pemanfaatan limbah, tahapan persiapan pengolahan lahan, berikutnya atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan usahatani mendong dari dimensi ekonomi adalah : kemitraan usahatani mendong, pemodalan usaha, perubahan upah tenaga kerja, selanjutnya atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan usahatani mendong dari dimensi sosial/budaya adalah : tingkat relasi petani dengan pelaku pemasaran, pandangan masyakarat terhadap usahatani mendong, tingkat pendidikan,  ketersediaan penyuluhan.
PERSEPSI DAN MOTIVASI GENERASI MUDA MILENIAL TERHADAP PEKERJAAN DI SEKTOR PERTANIAN (Studi Kasus Peserta Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Universitas Siliwangi) Nuryaman, Hendar; Suyudi, Suyudi; Cahrial, Eri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 10, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i2.10041

Abstract

Generasi muda milenila saat ini mulai asing dengan pertanian, terlihat dengan semakin berkurangnya anak muda yang bekerja di sektor pertanian. Kurang tertariknya generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian salahsatunya disebabkan oleh persepsi mereka terhadap sektor pertanian yang kurang menjanjikan, sehingga minat untuk mengembangkan potensi pertanian bagi masa depan tidak tertanam dalam pola fikir generasi muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui persepsi, motivasi dan ekspektasi generasi muda milenial terhadap pekerjaan di sektor pertanian; 2) Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab berkurangnya minat generasi muda milenial untuk bekerja di sektor pertanian. Penelitian dilakukan pada 42 orang lulusan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Kementerian Pertanian tahun 2018-2020 yang tersebar di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis dengan menggunakan Metode Survei. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang dikuantitatifkan. Hasil penelitian menunjukkan Persepsi dan motivasi generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk kategori Tinggi. Sedangkan Ekspektasi generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk kategori Sangat Tinggi. Faktor-faktor yang menjadi penyebab berkurangnya minat generasi muda milenial yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) untuk bekerja di sektor pertanian terdiri dari Dukungan orang tua yang tidak sepenuhnya, Adanya rasa gengsi bekerja di sektor pertanian, Penghasilan yang tidak menentu, Membutuhkan modal yang besar, Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar, Merasa tidak sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh.