Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan gangguan pada otot rangka yang sering dialami oleh pekerja akibat postur kerja yang salah, pengangkatan beban berat, dan gerakan berulang. Pekerja informal di pabrik batu batako memiliki risiko tinggi terhadap kejadian MSDs karena kurangnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kejadian MSDs menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) pada pekerja informal di Pabrik Batu Batako MSL Tofa Oebufu, Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi langsung saat proses produksi, dan dokumentasi terhadap 10 pekerja. Variabel yang dikaji meliputi aktivitas kerja yang berisiko menyebabkan gangguan MSDs serta penilaian tingkat risiko berdasarkan metode HIRARC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima tahapan utama dalam proses produksi pengangkutan bahan baku, pencampuran material, pencetakan, pengeringan, dan penyimpanan batako sebanyak 20% aktivitas tergolong risiko tinggi, 60% risiko sedang, dan 20% risiko rendah. Risiko tertinggi ditemukan pada aktivitas pengeringan batako akibat beban berat dan postur kerja membungkuk tanpa alat bantu. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perlunya pengendalian risiko melalui pemberian Alat Pelindung Diri (APD), pelatihan kerja, perbaikan prosedur kerja, serta penyediaan alat bantu untuk mencegah kejadian MSDs di tempat kerja.