Mahasiswa tahun pertama pada masa perkuliahan akan menghadapi kondisi yang membutuhkan adaptasi, yang membuat individu tersebut kurang yakin dengan dirinya, karena belum sepenuhnya menguasai keadaan tersebut. Seseorang memiliki keyakinan dalam kemampuan diri untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi diri dan tindakan yang diperlukan untuk berhasil melaksanakan tugas tertentu. Kemampuan tersebut adalah salah satu upaya untuk mengatasi kegagalan dalam melaksanakan tugas kuliah yang disebut dengan self-efficacy. Self-efficacy atau efikasi diri merupakan keyakinan seseorang bahwa dia mampu menjalankan suatu tugas pada suatu tingkat tertentu, yang mempengaruhi tingkat pencapaian tugasnya. Konsep ini merupakan inti dari teori kognitif sosial Albert Bandura, yang menyatakan bahwa keyakinan seseorang tentang kemampuannya memengaruhi perilaku dan motivasinya. Beberapa penelitian menyatakan bahwa mahasiswa tahun pertama sangat erat kaitannya dengan self-efficacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran self-efficacy pada mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Dokter di Sulawesi Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara cross sectional. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Academic Self-efficacy Scale (TASES) untuk menilai self-efficacy mahasiswa baru yang berjumlah 236 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat self-efficacy mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Dokter cenderung tinggi. Sebanyak 223 orang (94,5%) dari total 236 orang memiliki self-efficacy yang tinggi. Sementara itu, sisanya 13 orang (5,5%) memiliki self-efficacy rendah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Dokter di Sulawesi Utara memiliki self-efficacy yang tinggi.