Elih Herliana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA UNTUK MENJADI GENERASI PECINTA AL-QUR'AN Anton, Anton; Sahid Maulana Sidiq; Rismayanti; Elih Herliana; Hani Siti Nuraeni; Muhammad Rifqi Mustofal fauzi
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan hasil analisis berupa kajian literatur pada hasil penelitian mengenai upaya untuk menjadi generasi pecinta Al-qur'an. Systematic Literature Review (SLR) ini dilakukan dengan 4 langkah, yaitu melakukan pencarian dan penyeleksian artikel yang berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan, melakukan analisis dan sintesis literatur, dan melakukan organisasi tulisan hasil kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai seorang muslim yang taat pada agama, tentunya menjadi hal yang wajib untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, salah satunya menjadi generasi qur’ani yaitu generasi atau angkatan yang hidup dan menjalani kehidupan sebagai pengamal Al-qur’an, yang menjunjung tinggi nilai-nilai Al-qur’an, berpegang teguh terhadap Al-qur’an serta bangga terhadap Al-qur’an. Hal ini dimaknai juga sebagai upaya untuk senantiasa menambah kecintaan terhadap Al-qur’an itu sendiri. Ciri-ciri generasi qur’ani ini antara lain berjiwa tauhid dan berakhlak Al-qur’an. Beriman pada kitab-kitab Allah SWT. merupakan rukun iman yang kedua. Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Tidak terkecuali kepada Nabi Muhammad SAW. yang berupa kitab Al-qur'an Namun, tidak sedikit umat muslim yang kurang paham atau melalaikan nilai-nilai yang terkandung dalam AlQur'an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, hal tersebut dimungkinkan mengurangi kecintaan seseorang terhadap Al-qur’an.
Khitbah sebagai Wujud Komitmen Awal dalam Ikatan Pernikahan Islami Anton, Anton; Meydita Dwi Putri; Elih Herliana; Hani Siti Nuraeni; Zainal Fasya
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Khitbah, atau peminangan, merupakan langkah penting dalam proses pernikahan Islami yang memiliki dasar hukum dan etika yang diatur dalam Al-Qur’an, hadis, dan pandangan ulama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam konsep khitbah, termasuk definisi, syarat-syarat, serta batasan melihat aurat. Dengan menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR), penelitian ini menganalisis 20 artikel terkait untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai khitbah sebagai wujud komitmen awal dalam pernikahan. Hasil kajian menunjukkan bahwa khitbah bukan sekadar tradisi, tetapi sebuah mekanisme syariat untuk memulai hubungan rumah tangga yang harmonis. Para ulama menetapkan berbagai syarat yang harus dipenuhi, seperti memastikan wanita yang dipinang tidak dalam masa iddah dan bukan mahram bagi pria yang meminangnya. Dalam konteks melihat aurat, terdapat perbedaan pandangan di antara ulama. Beberapa memperbolehkan melihat seluruh tubuh wanita dalam batas tertentu, sedangkan mayoritas membatasi pada wajah dan telapak tangan sebagai representasi kecantikan dan kesehatan. Namun, praktik khitbah di masyarakat sering kali dipengaruhi oleh adat setempat, yang tidak selalu sejalan dengan syariat Islam. Penyimpangan ini mencakup kurangnya pemahaman terhadap batasan syar'i dan penggunaan budaya lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang khitbah agar proses ini dapat dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai Islam.