Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONSEP JAHANNAM DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU) Zamhuri Harahap; Abdurrohim Harahap; Mardian Idris Harahap; Shalahuddin, Shalahuddin
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i3.6740

Abstract

Kata "jahannam" menempati posisi yang urgen kaitannya dengan manusia. Hal ini karena Allah SWT mengulang-ulang kata ini dalam Al- Qur'an. Sejauh ini, kajian jahannam masih sebatas pada pandangan para mufassir. Belum ada kajian yang mendalam tentang makna dasar jahannam itu sendiri yang dapat melahirkan konsep makna yang lebih objektif. Berangkat dari alasan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti makna jahannam dalam Al-Qur'an dengan menggunakan analisis semantik Toshihiko Izutsu. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) yang dianalisis secara deskriptif-kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pandangan Al-Qur'an mengenai jahannam. Penelitian ini berusaha menggali makna dasar dan makna relasional, aspek sinkronik dan diakronik serta weltanschauung kata jahannam dalam Al-Qur'an. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna dasar jahannam adalah dasar jurang yang dalam. Kata jahnnam secara sintagmatik memiliki beberapa makna di antaranya; meyala-nyala, kekal, tempat dijanjikan, hin dina, tercelalagi terusir, seburuk kediaman, api lebih panas, azab membakar, abadi, seburuk tempat kembali, dan penjara. Kata jahannam masa pra Qur'anik dipahami sebagai sumur atau jurang yang paling dalam. Sedangkan masa Qur'anik dan pasca Qur'anik dipahami sebagai tempat siksaan buruk bagi manusia. Dengan demikian, secara semantik kata jahannam bermakna jurang yang dalam sebagai tempat penyiksaan bagi manusia yang ingkar kepada Allah SWT.