Dr. H Sugeng Wanto, M.Ag
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP AURAT PEREMPUAN DALAM SURAH AN-NUR AYAT 31: PERSPEKTIF IBNU ASHUR DALAM TAFSIR AL-TAHRIR WA AL-TANWIR Khotimatul Husna Siregar; Dr. H Sugeng Wanto, M.Ag; Dr. Agusman Damanik, M.A
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i4.6870

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengetahui pandangan Ibnu Ashur tentang aurat perempuan dalam Alquran surah An-Nur ayat 31; dan (b) memahami pemikiran Ibnu Ashur terkait surah An-Nur ayat 31 serta hubungannya dengan cara muslimah saat ini menjaga aurat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian pustaka (library research), dengan sumber utama dari kitab tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir. Pendekatan yang digunakan adalah ilmu tafsir, dan metode tafsirnya adalah metode maudhui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alquran menyebut aurat dengan istilah zinah (perhiasan). Menurut Ibnu Ashur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir, perhiasan perempuan terdiri dari perhiasan alami (bawaan lahir) dan perhiasan non-alami (hasil usaha). Batasan aurat perempuan menurut Ibnu Ashur mencakup seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan, kedua kaki, dan rambut—dengan syarat menutupnya tidak menimbulkan kesulitan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi muslimah di Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, dalam memahami pentingnya menjaga aurat, meskipun terdapat berbagai variasi model kerudung yang digunakan.
Pencegahan Tindakan Catcalling Terhadap Wanita (Implementasi QS. An- Nur Ayat 30-31 Perspektif Tafsir Al-Munir) Faradilla, Aisyah; Dr. H Sugeng Wanto, M.Ag; Dr. Muhammad Faisal, M.Us
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i2.7846

Abstract

Abstrak Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual verbal yang sering dialami oleh perempuan di ruang publik. Dengan saling mematuhi aturan-aturan yang disebutkan, laki-laki dan perempuan dapat bekerja sama untuk meminimalisir pelecehan. Perempuan yang berpakaian terbuka maupun yang tertutup tidak terlepas dari risiko mengalami catcalling. Perempuan yang berpakaian terbuka sering kali menjadi lebih rentan dan termarginalkan akibat pakaian yang mereka kenakan. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan sumber utama kitab tafsir Al- Munir karya Wahbah Azzuhaili, serta berfokus pada analisis QS. An-Nur 30-31 dengan pendekatan Maudu’i. Hasil penelitian menunjukkan adanya kaitan antara menundukkan pandangan dan etika berpakaian sebagai langkah pencegahan pelecehan seksual. Langkah preventif ini harus dilakukan oleh kedua belah pihak, baik laki-laki maupun perempuan. Jadi, meskipun perempuan sudah berpakaian tertutup, itu masih belum cukup untuk mencegah pelecehan; laki-laki juga harus menundukkan pandangannya. Dengan saling mematuhi aturan-aturan yang disebutkan, laki-laki dan perempuan dapat bekerja sama untuk meminimalisir pelecehan seksual secara verbal atau catcalling