AbstrakRendahnya kepatuhan wajib pajak menjadi kendala utama dalam optimalisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di wilayah Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) 1 Surabaya, yang meliputi Kecamatan Semampir, Krembangan, Kenjeran, Bulak, Bubutan, dan Pabean Cantikan. Penelitian pengabdian ini bertujuan meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui verifikasi dan validasi data objek pajak serta pemanfaatan teknologi digital. Mitra sasaran adalah Badan Pendapatan Daerah Kota Surabaya tepatnya UPTB 1 Surabaya, dengan keterlibatan sekitar 30 mahasiswa sebagai tim pelaksana. Kegiatan diawali dengan koordinasi intensif bersama perangkat RT/RW untuk mendukung sosialisasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat. Metode pelaksanaan terdiri dari enam tahapan utama: (1) kunjungan door to door ke lokasi objek pajak untuk menyerahkan surat himbauan dan menginformasikan kewajiban pembayaran, (2) verifikasi dan validasi data objek pajak dengan mendokumentasikan kondisi lapangan menggunakan berita acara dan foto, (3) input data hasil verifikasi ke platform digital Bapenda secara real-time, (4) pelaksanaan layanan MOBLING (mobil keliling) di balai kelurahan untuk memudahkan masyarakat membayar pajak, (5) evaluasi serta tindak lanjut pembaruan data oleh petugas Bapenda, dan (6) monitoring berkelanjutan untuk memastikan akurasi dan kepatuhan pajak. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan akurasi data objek pajak, pengurangan duplikasi, serta peningkatan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak membayar PBB. Secara kuantitatif, realisasi penerimaan PBB meningkat sebesar 8,74% selama Agustus–Desember 2024. Kegiatan ini juga mempercepat proses administrasi dan meningkatkan transparansi pengelolaan pajak. Dengan demikian, pengabdian ini memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kepatuhan pajak dan pendapatan daerah di wilayah UPTB 1 Surabaya. Kata kunci: kepatuhan wajib pajak; verifikasi; validasi; objek pajak; platform digital. AbstractLow taxpayer compliance has been a major obstacle to optimizing Land and Building Tax (PBB) revenue in the Technical Implementation Unit (UPTB) 1 Surabaya, covering Semampir, Krembangan, Kenjeran, Bulak, Bubutan, and Pabean Cantikan districts. This community service research aims to enhance taxpayer compliance through verification and validation of tax object data and the utilization of digital technology. The partner is the Surabaya Regional Revenue Agency, specifically UPTB 1 Surabaya, involving about 30 students as the implementation team. The activity began with intensive coordination with RT/RW officials to support socialization and information dissemination to the community. The implementation method consists of six main stages: (1) door-to-door visits to tax object locations to deliver appeal letters and inform payment obligations, (2) verification and validation of tax object data by documenting field conditions with official reports and photos, (3) real-time data input of verification results into the Bapenda digital platform, (4) mobile service (MOBLING) at the village hall to facilitate tax payments, (5) evaluation and follow-up data updates by Bapenda officers, and (6) continuous monitoring to ensure data accuracy and tax compliance. The results show improved accuracy of tax object data, reduced duplication, and increased taxpayer awareness and compliance in paying PBB. Quantitatively, PBB revenue realization increased by 8.74% from August to December 2024. This activity also accelerated administrative processes and enhanced transparency in tax management, thus significantly contributing to improved tax compliance and regional revenue in UPTB 1 Surabaya. Keywords: taxpayer compliance; verification; validation; tax objects; digital platforms.