Natasya, Amanda Mutiara
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Yuridis Terhadap Mekanisme Perjanjian Sewa-Menyewa Excavator dan Upaya Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Berdasarkan Ketentuan KUHPerdata Ramadani, Reva Fitri; Natasya, Amanda Mutiara; Azzahra, Viola Farica; Ramadhani, Dwi Aryanti; Pebrianti, Selma Dwi Anaya
Media Hukum Indonesia (MHI) Vol 2, No 4 (2024): December
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lease according to Subekti is when the first party is able and will hand over an object that will be used for a certain period of time to the second party who will agree to pay a predetermined price related to the use for a predetermined time. Leasing is done by making a contract or agreement. An agreement is an agreement between two parties that must be fulfilled by each party. When the debtor does not fulfill his obligations according to the agreement, then it can be called a default. The obligation of one party is to hand over the goods to the other party for use, and the other party is obliged to pay the rental fee. Therefore, the goods are not handed over to be owned as in buying and selling, but are used only to enjoy the benefits. This research was conducted with the aim of knowing how the legal mechanism of the Excavator Lease agreement as stipulated in the Civil Code (KUHPerdata) and various legal remedies related to the settlement of default problems in Excavator rental. The research method used is using a juridical-normative approach.
Wanprestasi dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli: Kasus BUMN Panin Bank dan Tanggung Jawab Hukum Syalsabillah, Hannatrie; Natasya, Amanda Mutiara; Saragih, Maltha Malinda Thea; Tarina, Dwi Desi Yayi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanprestasi dalam perjanjian pengikatan jual beli merupakan persoalan hukum yang sering terjadi, terutama ketika salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban sebagaimana telah disepakati. Artikel ini membahas kasus wanprestasi yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Panin Bank. Kasus ini memperlihatkan bagaimana tergugat sebagai salah satu pihak dalam perjanjian pengikatan jual beli dianggap telah melakukan wanprestasi oleh pihak lawan. Analisis dalam artikel ini menitikberatkan pada mekanisme pengikatan jual beli yang dipersengketakan serta aspek tanggung jawab hukum yang melekat pada masing-masing pihak, terutama dalam konteks pelanggaran terhadap perjanjian dan upaya penyelesaiannya melalui jalur hukum. Selain mengulas kasus ini secara spesifik, artikel ini juga menelaah tanggung jawab hukum yang diemban oleh tergugat dalam menghadapi tuntutan wanprestasi. Dalam konteks hukum perdata Indonesia, kasus ini menggambarkan pentingnya pemenuhan hak dan kewajiban yang telah diatur dalam perjanjian jual beli serta dampak hukum jika salah satu pihak melanggar perjanjian tersebut. Melalui analisis yuridis terhadap putusan pengadilan, artikel ini menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsekuensi hukum dari wanprestasi dalam perjanjian pengikatan jual beli, dengan memperhatikan prinsip-prinsip hukum perjanjian dan konstitusi yang dikemas dalam putusan Judex Facti.