Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT SENTOSA BOGOR TAHUN 2021 – 2023 karenf, Karen Fitriya Ahmad; Dewi, Irma Dewi; hanifa, Fanni Hanifa; herlina, Lina Herlina; sihombing, Mardiana Sihombing; mardin, Mardina; adiwidya, Miftha Adiwidya Sidqon
Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 8 No. 2 (2024): JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan Edisi Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelita Ilmu Depok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69935/jidan.v8i2.67

Abstract

BBLR merupakan bayi dengan beray badan lahir <2500gram tanpa memandang usia gestasi. Bayi dengan BBLR memiliki resiko kematian lebih tinggi pada usia dini. Kondisi bayi BBLR disebabkan kondisi ibu pada saat hamiltermasuk anemia dan preeklamsia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia dan preeklamsia dalam kehamilan dengan kejadian BBLR di RS Sentosa Bogor. Jenis penelitian ini yaitu penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 400 bayi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data dianalisis univariat mendeskripsikan masing-masing variable. Teknik analisa bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil Penelitian ini menujukan bahwa ada hubungan signifikan antara preeklamsia dengan kejadian BBLR diperoleh nilai p-value < 0,05 (OR=1,640), anemia dengan kejadian BBLR diperoleh nilai p-value<0,05 (OR=1,998). Saran dari penelitian ini adalah agar ibu hamil diharapkan mampu mempertahankan gizi seimbang selama hamil dan ibu juga harus tetap memperthatikan kualitas gizi yang dikonsumsi selama hamil sehingga melahirkan bayi yang berkualitas dan sehat.
Analisis Yuridis Dugaan Malpraktek Medis Pada Kasus Infus Balita di Puskesmas Bolo Dewi, Irma Dewi; Ekarini, Dessy; Yusuf, Muhammad; Prayuti, Yuyut
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45669

Abstract

Kasus dugaan malpraktik medis yang terjadi di Puskesmas Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 2025, menarik perhatian publik setelah seorang balita bernama Aruni umur 1,5 Tahun mengalami pembengkakan hebat dan infeksi pada tangan kirinya pasca tindakan pemasangan infus. Menurut laporan keluarga, tindakan medis tersebut dilakukan tanpa persetujuan dan tidak sesuai dengan prosedur medis yang seharusnya. Kondisi korban yang memburuk ditandai dengan perubahan warna kulit dan pembengkakan, tidak ditindaklanjuti secara profesional oleh tenaga medis yang bertugas. Hal ini memicu laporan resmi ke pihak kepolisian dan audit internal oleh Dinas Kesehatan setempat. Sehingga memunculkan permasalahan yuridis terkait apakah tindakan tenaga medis tersebut dapat dikategorikan sebagai kelalaian dalam konteks hukum perdata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek pertanggungjawaban hukum, baik secara perdata maupun administratif, Pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dan studi kasus. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa apabila terbukti terjadi pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur dan tidak terpenuhinya prinsip informed consent, maka tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, sehingga tenaga medis maupun pihak puskesmas dapat dimintai pertanggung jawaban atas dasar wanprestasi atau tort (delik) perdata, serta dikenai sanksi administratif dari instansi pembina. Studi ini menegaskan pentingnya penguatan sistem kontrol internal, peningkatan kompetensi tenaga medis.