Ahmad Ali Rohman
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Pengendalian Hipertensi: Program Edukasi dan Intervensi Kesehatan Yudanari, Yunita Galih; Putri Dewi Siti Aisyah; Ahmad Ali Rohman
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3551

Abstract

Hypertension is one of the most common health issues encountered in society and can affect all age groups, from teenagers to the elderly. The community service activity titled "Enhancing Community Knowledge Capacity in Hypertension Control" aims to provide better information and understanding to the public regarding hypertension, risk factors, prevention and the hypertension management. Hypertension is a significant public health issue, with a prevalence that continues to rise across various demographics. This activity involves a series of health education sessions engaging local communities, village health cadres, lecturers, and students. Through interactive methods such as discussions, demonstrations, and the distribution of educational materials, participants are provided with knowledge on how to measure blood pressure correctly, the importance of a healthy lifestyle, and an introduction to the symptoms and complications of hypertension. The results indicate a significant increase in participants' knowledge after attending this activity. It is hoped that with this increase in knowledge, the community can be more vigilant and proactive in maintaining their health, thereby minimizing the incidence of hypertension and its complications. This activity is expected to be a first step in building awareness and promoting healthy behavior in the community.   ABSTRAK Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang paling sering ditemui di masyarakat dan dapat dialami oleh semua kelompok usia, mulai dari remaja hingga orang tua. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul "Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam pengendalian  Hipertensi" bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai hipertensi, faktor risikonya, serta cara pencegahan dan pengelolaannya. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, dengan prevalensi yang terus meningkat di berbagai kalangan. Dalam kegiatan ini, dilakukan serangkaian penyuluhan kesehatan yang melibatkan masyarakat setempat, kader kesehatan desa, dosen dan mahasiswa. Melalui metode interaktif seperti diskusi, demonstrasi, dan pembagian materi edukasi, peserta diberikan pengetahuan mengenai pengukuran tekanan darah yang benar, pentingnya gaya hidup sehat, serta pengenalan terhadap gejala dan komplikasi hipertensi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan setelah mengikuti kegiatan ini. Diharapkan, dengan adanya peningkatan pengetahuan ini, masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka, sehingga angka kejadian hipertensi dan komplikasinya dapat diminimalisir. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran dan perilaku sehat di masyarakat.
Strategi Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Edukasi Menggunakan Media Video Animasi: Strategies to Increase Adolescent Reproductive Health Knowledge Through Education Using Animated Video Media Ahmad Ali Rohman; Umi Aniroh
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v7i1.594

Abstract

Adolescence is a phase of self-discovery, where high curiosity often drives them to try new things, including behavior that threatens reproductive health. Lack of information and strong environmental influences can increase the likelihood of adolescents engaging in risky behavior, such as premarital sex, which has the potential to cause Sexually Transmitted Infections (STIs), Unintended Pregnancy (KTD), and HIV/AIDS. Therefore, an effective and interesting educational strategy is needed, one of which is through animated videos, which can be an effective educational strategy to present information interactively, help adolescents understand their limitations, and make wiser decisions.  The research design was a pretest-posttest one group design with a sample of 87 respondents using a purposive sampling technique. The research instrument used animated videos and questionnaire sheets. The results obtained before being given health education, the average knowledge of reproductive health was 9.21, while knowledge after being given health education was 15.85. Based on the Wilcoxon Rank statistical test, p-value 0.000 or less than <0.05, Ho is rejected and Ha is accepted. This shows that there is a difference in knowledge before and after being given health education about reproductive health with animated video media at SMK Negeri H. Moenadi Ungaran.   ABSTRAK Masa remaja merupakan fase pencarian jati diri, dimana rasa ingin tahu yang tinggi sering kali mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru,termasuk berperilaku yang mengancam kesehatan reproduksi.  Minimnya informasi  dan pengaruh lingkungan yang kuat dapat meningkatkan kemungkinan remaja terlibat dalam perilaku berisiko, seperti hubungan seksual pranikah, yang berpotensi menimbulkan Infeksi Menular Seksual (IMS), Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), dan HIV/AIDS. Oleh karena itu, diperlukan strategi edukasi yang efektif dan menarik, salah satunya melalui video animasi, yang dapat menjadi strategi edukasi yang efektif untuk menyajikan informasi secara interaktif, membantu remaja memahami keterbatasan mereka, dan membuat keputusan yang lebih bijak. Desain penelitian ini adalah  experiment quasy with pretest- posttest one group design dengan sampeliberjumlah i87irespondenidenganiteknik purposive sampling. Instrumen penelitian mengunakan video animasi dan lembar kuesioner. Didapatkan hasil sebelum diberikan pendidikan kesehatan  rata-rata pengetahuan kesehatan reproduksi sebesar 9,21, sedangkan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebesar 15,85. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Rank  p-value 0,000 atau kurang dari <0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal  ini menunjukan bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi dengan media video animasi di SMK Negeri H. Moenadi Ungaran.  Diharapkan  hasil penelitian ini dapat menjadi dasar  dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan menganalisis efektifitas media edukasi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang harapannya dengan pengetahuan yang cukup memadai akan membangun sikap dan perilaku penjagaan kesehatan reproduksi remaja  dengan baik
SMART GenRe: Sehat Menjaga Reproduksi, Tahu Resiko dan Edukasi pada Remaja Mawardika, Tina; Umi Aniroh; Agung Wibowo; Alivia Desi Rahmawati; Ahmad Ali Rohman
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i2.4408

Abstract

SMK Negeri 2 Salatiga is a vocational high school located in Dukuh Sidomukti, Salatiga, Central Java. A preliminary survey conducted among students revealed that they had never received information related to reproductive health, particularly regarding potential risks and strategies to maintain reproductive organ health. Adolescents are a vulnerable group with respect to reproductive health issues due to limited knowledge, environmental influences, and high curiosity. Insufficient accurate information may lead to risky sexual behavior, unintended pregnancies, sexually transmitted infections (STIs), and psychosocial problems. Evaluation of the activity was carried out using a pre-test and post-test method to measure the improvement of adolescents’ knowledge regarding reproductive health. In addition, observations were conducted to assess participants’ activeness during the educational sessions, and a satisfaction questionnaire was administered to evaluate the effectiveness of the activity and participants’ responses toward the SMART GenRe program. This community service activity aimed to improve adolescents’ knowledge, awareness, and skills in maintaining reproductive health through interactive education and participatory approaches. The program was implemented through health education sessions, group discussions, and case simulations. A total of 59 female students participated in the activity. Prior to the intervention, evaluation results showed that most respondents were in the “poor understanding” category (37.42%), followed by “fair” (26.59%), “good” (28.13%), and “very good” (7.86%). After the intervention, a significant improvement was observed, with the majority of participants categorized as “very good” (35.09%) and “good” (57.07%), while the “fair” category decreased to 6.29% and “poor” to only 1.66%. Based on questionnaire results, it was evident that the educational program improved participants’ understanding of the importance of maintaining reproductive organs, recognizing the risks of sexual behavior, and making healthy and responsible decisions. The overall effectiveness of the intervention was 96.23%. This activity is expected to serve as a sustainable intervention model for preventing adolescent reproductive health problems.   ABSTRAK SMK Negri 2 Salatiga merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak di Dukuh Sidomukti Salatiga Jawa Tengah. Berdasarkan hasil survey yang telah kami lakukan terhadap mitra yaitu remaja yang bersekolah di SMK tersebut  belum pernah mendapatkan informasi terkait Kesehatan Reproduksi khususnya resiko yang ditimbulkan dan cara menjaga kesehatan organ reproduksi. Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi karena keterbatasan pengetahuan, pengaruh lingkungan, dan rasa ingin tahu yang tinggi. Minimnya informasi yang benar dapat menimbulkan risiko perilaku seksual berisiko, kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual (IMS), hingga gangguan psikososial Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan remaja dalam menjaga kesehatan reproduksi melalui edukasi interaktif dan pendekatan partisipatif. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan metode pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Selain itu, dilakukan observasi terhadap keaktifan peserta selama sesi edukasi dan pengisian kuesioner kepuasan untuk menilai efektivitas kegiatan dan respon peserta terhadap program SMART GenRe. Metode kegiatan dilakukan dalam bentuk penyuluhan, diskusi kelompok, serta simulasi kasus. Jumlah remaja putri yang mengikuti kegiatan edukasi yaitu 59 responden. Sebelum pelaksanaan edukasi, hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemahaman responden masih didominasi kategori kurang paham sebesar 37,42%, diikuti oleh cukup paham 26,59%, pemahaman baik 28,13%, dan sangat baik hanya 7,86%. Setelah intervensi edukasi diberikan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Mayoritas peserta berada pada kategori sangat baik sebesar 35,09% dan baik sebesar 57,07%, sementara kategori cukup menurun menjadi 6,29% dan kurang tinggal 1,66%. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner, diketahui adanya perbaikan pemahaman peserta setelah diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga organ reproduksi, memahami risiko perilaku seksual, serta mampu mengambil keputusan yang sehat dan bertanggung jawab  yang diberikan sebesar 96,23%.  Kegiatan ini diharapkan menjadi model intervensi berkelanjutan dalam upaya pencegahan masalah kesehatan reproduksi remaja.