Era disrupsi digital memengaruhi moralitas peserta didik akibat kemudahan akses informasi tanpa filter. Fenomena ini berdampak pada penurunan penghayatan nilai-nilai Pancasila, yang tersermin dalam berbagai pelanggaran etika dan karakter. Institusi pendidikan menghadapi tantangan besar dalam emnanamkan nilai moral ditengah pengaruh negative media digital dan lemahnya pengawasan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis moralitas siswa serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pemahaman nilai-nilai Pancasila di era digital. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif, yang menggambarkan kondisi objek secara apa adanya berdasarkan situasi saat penelitian dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa moralitas siswa khususnya kelas XI-E cukup baik secara akademik, namun belum optimal dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila. Faktor pendukung meliputi pola asuh orang tua, motivasi diri, lingkungan sosial yang positif, dan kebijakan sekolah. Sementara itu, faktor penghambatnya mencakup pengaruh negative teman sebaya, penggunaan teknologi yang tidak bijak, serta kurangnya kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam sistemn pembelajaran. Diperlukan sinergi antra keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial untuk membentuk moralitas peserta didik yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.