Habibillah, Putri Ghoida'
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Javanese Tafsir Epistemology: Tracing the Source of Bisri Mustofa’s Thought in Al-Ibrīz li Ma’rifat Al-Qur’ān al-’Azīz Commentary Habibillah, Putri Ghoida'
QOF Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Keiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/qof.v8i1.2079

Abstract

This qualitative research attempts to trace the epistemology used by KH. Bisri Mustofa in compiling tafsir Al-Ibrīz li Ma'rifat Al-Qur'ān al-'Azīz. This is important to fulfill the need to validate information sources in an era of disinformation-prone disruption. This study, classified as a literature model, uses descriptive analysis based on Ibn Khaldun’s epistemological theory. For this reason, the primary source used is the book of Tafsir Al-Ibrīz li Ma’rifat Al-Qur'ān al-'Azīz in the pegon version, not latin as is widely circulated today. Secondary sources are also added in the form of books, articles, and other writings that are considered relevant to the topic of this study to support the study. The sources were collected using documentation techniques that were analyzed using Ibn Khaldun’s epistemological theory. From the operation of the study, it was found that Al-Ibrīz uses comprehensive sources in ratios, mu’tabar books, expert opinions, the Qur’an, hadith, and even isrāiliyyāt narration. From these sources, Ibn Khaldun’s statement regarding epistemological theory shows that Al-Ibrīz can be categorized as a compatible interpretation. However, it should be noted that not all sources of interpretation used by Bisri Mustofa are free from pros and cons related to their validity. This study shows that the integration of classical Islamic traditions with local Nusantara approaches in tafsir, such as Al-Ibrīz, produces inclusive and relevant works along with the changing times.
Methodological Criticism of Hijri Dating by KH. Raden Ibnu Hajar in Determining the Beginning of Ramadan and Shawwal Zauhair, Fajriz; Mubarok, Achmad Sofiyul; Zahro', Rodliyatuz; Habibillah, Putri Ghoida'
Jurnal Penelitian Agama Vol. 26 No. 2 (2025)
Publisher : LPPM UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana problematika metodologi KH Raden Ibnu Hajar (Mbah Benu) dalam menentukan kalender Hijriah yang selama ini menjadi kontroversi publik. Hal ini dilakukan untuk melihat pola pikir Mbah Benu secara objektif. Aspek metodologi tersebut akan dianalisa dengan menggunakan metodologi penanggalan Hijriah yang digagas oleh KH. Maimoen Zubair dalam kitab Nushushul Akhyar. Metode KH. Maimoen Zubair dipilih berdasarkan kemampuannya dalam menyatukan pendapat umat dan terbebas dari logosentrisme. Oleh karena itu, penelitian ini tergolong model kualitatif berbasis lapangan. Sumber primer yang digunakan adalah hasil wawancara langsung dengan Mbah Benu yang diunggah di media sosial. Secara spesifik, penelitian akan dipusatkan pada pertanyaan a) bagaimana metodologi yang digunakan Mbah Benu dalam proses penanggalan Hijriah? b) bagaimana pandangan metodologi KH Maimoen Zubair terhadap metodologi penanggalan Mbah Benu? c) apa implikasi dari penanggalan Hijriah Mbah Benu? Ketiga pertanyaan tersebut mengarah pada kesimpulan bahwa terdapat perbedaan mencolok antara penggunaan metode wuṣul ilā Allah dalam proses penanggalan Mbah Benu. Penanggalan yang dilakukannya juga mengabaikan proses ilmiah dalam metode derivasi hukum Islam, serta metodologi yang digunakan oleh KH Maimoen Zubair. Penanggalan yang dilakukan Mbah Benu berimplikasi pada polemik keagamaan dan sosial masyarakat Indonesia yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.