Nabiilah, Nasywaa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sentiment Analysis: Proses Komunikasi Pemerintahan Pada Gerakan Zero Sampah Anorganik Di Kota Yogyakarta Menuju Kota Berkelanjutan Aulia, Elsa Sabilla; Putri, Nazwa Amalia; Lumintang, Adinda Tyas; Nabiilah, Nasywaa; Inessafitri, Berliana Shefaradewi; Rahmawati, Dian Eka
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 9, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan (JIIP)
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiip.v9i2.24032

Abstract

Meningkatnya volume jumlah sampah di Kota Yogyakarta mendorong Wali Kota Yogyakarta mengeluarkan Surat Edaran (SE) No 660/6123/SE/2022 pada Desember 2022 mengenai Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA). Namun, kebijakan ini masih belum optimal diterapkan karena minimnya komunikasi pemerintah kepada masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan proses komunikasi Pemerintah Kota Yogyakarta dan respon masyarakat berdasarkan Sentiment Analysis terhadap Gerakan Zero Sampah Anorganik. Riset ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan pengumpulan data primer melalui teknik in-depth interview dan data sekunder melalui teknik desk study. Peneliti mengkategorikan unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan feedback. Komunikator dalam riset ini yaitu Bappeda Kota Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, dan Fasilitator Kelurahan (Faskel) Kota Yogyakarta. Kemudian pesan yang disampaikan mengenai GZSA diambil dari media sosial (Instagram) @pemkotjogja dan @dlh.kotayk sebagai media sosial yang paling aktif dan reaktif dalam penyebaran informasi. Komunikan dalam riset ini adalah masyarakat Kota Yogyakarta dan netizen. Akan tetapi, respon masyarakat cenderung negatif dan hanya sampai di tahap kognitif. Oleh karenanya dapat dimaknai bahwa belum terjalinnya sebuah feedback dalam GZSA ini.