Iswahyudi, Ulul Azmi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sleep Hygiene Management (SHM) Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Chronic Kidney Disease Rudiyanto, Rudiyanto; Prasetyawan, Riyan Dwi; Nurhayati, Emilia; Iswahyudi, Ulul Azmi; Arifuddin, Yusuf Waliyyun
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): In Progress Issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.946

Abstract

Pendahuluan: Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) sering mengalami gangguan tidur yang signifikan, dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Manajemen kebersihan tidur mencakup berbagai praktik yang dirancang untuk menciptakan lingkungan dan rutinitas yang kondusif untuk tidur yang lebih berkualitas. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh sleep hygiene management (SHM) terhadap kualitas tidur pasien CKD yang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan desain one group pra-post test. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sample dari 82 pasien CKD yaitu 30 responden. Uji statistic Wilcoxon Match Pairs Tets. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PSQI(Pittsburgh Sleep Quality Index). Hasil: Hasil frekuensi kualitas tidur setelah mendapat intervensi SHM selama 15 hari meningkat dalam kategori baik sebanyak 25 responden (75,8%). Perhitungan statistik dengan uji Wilcoxon Match Pairs Test menggunakan SPSS versi 22 diperoleh data statistik dengan p-value sebesar 0,000 (p < 0,05), artinya ada pengaruh sleep hygiene management terhadap kualitas tidur pada pasien CKD yang menjalani hemodialis. Kesimpulan: Pasien CKD yang menjalani hemodialisis memiliki berbagai macam keluhan salah satunya masalah kualitas tidur. Sleep hygiene management merupakan salah satu cara non farmalogi yang efektif untuk mengatasi gangguan kualitas tidur yang sangat mudah dan efisisen, serta dapat dilakukan mandiri oleh pasien dan keluarga.
Sleep Hygiene Management (SHM) Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Chronic Kidney Disease Rudiyanto, Rudiyanto; Prasetyawan, Riyan Dwi; Nurhayati, Emilia; Iswahyudi, Ulul Azmi; Arifuddin, Yusuf Waliyyun
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i2.946

Abstract

Pendahuluan: Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) sering mengalami gangguan tidur yang signifikan, dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Manajemen kebersihan tidur mencakup berbagai praktik yang dirancang untuk menciptakan lingkungan dan rutinitas yang kondusif untuk tidur yang lebih berkualitas. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh sleep hygiene management (SHM) terhadap kualitas tidur pasien CKD yang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan desain one group pra-post test. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sample dari 82 pasien CKD yaitu 30 responden. Uji statistic Wilcoxon Match Pairs Tets. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PSQI(Pittsburgh Sleep Quality Index). Hasil: Hasil frekuensi kualitas tidur setelah mendapat intervensi SHM selama 15 hari meningkat dalam kategori baik sebanyak 25 responden (75,8%). Perhitungan statistik dengan uji Wilcoxon Match Pairs Test menggunakan SPSS versi 22 diperoleh data statistik dengan p-value sebesar 0,000 (p < 0,05), artinya ada pengaruh sleep hygiene management terhadap kualitas tidur pada pasien CKD yang menjalani hemodialis. Kesimpulan: Pasien CKD yang menjalani hemodialisis memiliki berbagai macam keluhan salah satunya masalah kualitas tidur. Sleep hygiene management merupakan salah satu cara non farmalogi yang efektif untuk mengatasi gangguan kualitas tidur yang sangat mudah dan efisisen, serta dapat dilakukan mandiri oleh pasien dan keluarga.
The Effectiveness Of The Virtual Interactive Media InaRISK Personal On Flood Disaster Preparedness Among Adolescents Rachmawan, Ivan; Hidayat, Wahyu Santoso; Prasetyawan, Riyan Dwi; Iswahyudi, Ulul Azmi
Nursing Information Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v5i1.1258

Abstract

Floods are among the most frequent natural disasters in Indonesia and have a substantial negative impact on communities, particularly vulnerable groups such as children and adolescents. The consequences of flooding include not only material losses but also disruptions to social, educational, and health activities. Adolescents, as part of a critical developmental stage, require appropriate disaster education to increase their awareness and preparedness in facing such events. This study aims to examine the effectiveness of InaRISK Personal, an interactive virtual media developed by the Indonesian government, in improving flood disaster preparedness among adolescents. This research employed a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. The study was conducted at SMP Negeri 1 Kalipuro, Banyuwangi, a flood-prone area in East Java. The sample consisted of 85 students, selected through simple random sampling. Data were collected using a 30-item disaster preparedness questionnaire, which had previously undergone validity and reliability testing. The data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test. The results revealed a significant difference between pretest and posttest scores, with a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating that the use of InaRISK Personal significantly improved students’ disaster preparedness levels. The study also observed a shift in preparedness categories, with most students moving from "almost prepared" to "prepared" or "very prepared" after the intervention. this study highlights the practical potential of InaRISK Personal as a digital tool to support school-based disaster education. While digital platforms in disaster preparedness are not entirely new, the application of InaRISK Personal among adolescents in formal education settings—particularly in disaster-prone regions—adds context-specific insights that support its wider adoption.
Dampak Penggunaan Gadget terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia Balita: Literatur Review Nurmayanti, Anggi Indah; Prasetyawan, Riyan Dwi; Sholihin, Sholihin; Iswahyudi, Ulul Azmi; Arifuddin, Y. Waliyyun
Nursing Information Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/nij.v4i1.837

Abstract

Pendahuluah: Era globalisasi menbuat gadget menjadi salah satu jenis teknologi yang cukup familiar penggunaannya tidak hanya pada orang dewasa namun juga pada anak usia balita. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 95,8 persen anak di bawah usia dua tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang melambat akibat menghabiskan waktu berlebihan bermain gadget. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan gadget terhadap tumbuh kembang anak usia balita. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah studi literature review. Kriteria artikel yang digunakan dalam studi literature review ini diantaranya artikel dengan tema pengaruh penggunaan gadget terhadap tumbuh kembang anak usia balita, rentang waktu terbit 5 tahun terakhir, original research, dan full text. Strategi pencarian artikel dilakukan melalui database Proquest, research gate, dan willey online library dengan menggunakan kata kunci effect and gadget and toddler and growing development atau dampak dan gadget dan balita and tumbuh kembang. Hasil: Hasil review melibatkan 9 artikel yang melewati proses seleksi ketat. Hasil review menunjukkan bahwa penggunaan gadget pada anak usia balita memiliki dampak positif dan negatif terhadap tumbuh kembang anak usia balita, dibuktikan dengan adanya 1 artikel yang menyatakan bahwa gadget juga memiliki dampak positif terhadap tumbuh kembang yaitu memudahkan dalam mengumpulkan kosa kata baru baik dalam bahasa indonesia maupun dalam bahasa asing, sedangkan 8 artikel menyatakan bahwa gadget ketika sudah menyebabkan kecanduan pada balita akan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang berupa gangguan pada perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, perkembangan motorik, dan perkembangan kognitif. Kesimpulan: Orang tua diharapkan dapat mengambil sikap bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi terutama keputusan mengenalkan gadget pada anak. Jika memang terpaksa Orang tua atau pengasuh memberikan gadget pada anak usia balita maka harus memperhatikan durasi penggunaan serta konten yang diberikan sesuai dengan usia anak dan bersifat edukatif.